Analisis Penentuan Tarif Sewa Kamar Hotel dengan Metode Activity-Based Costing (ABC) pada Hotel Gajah Mada Lumajang
Abstract
Seiring bertambahnya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang usaha perhotelan menimbulkan adanya persaingan. Strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh manajemen hotel dalam memenangkan persaingan adalah dengan memberikan fasilitas dan pelayanan yang terbaik kepada tamu hotel. Untuk itu usaha hotel perlu memperhitungkan keuntungan yang diperoleh oleh hotel. Oleh sebab itu dibutuhkan perhitungan yang tepat dalam penentuan tarif sewa kamar. Metode activity-based costing (ABC) sangat efektif untuk menentukan tarif sewa kamar, karena memberikan gambaran perhitungan yang akurat dan efisien dengan menghitung biaya yang ditimbulkan akibat dari adanya penyediaan fasilitas, sehingga dapat membantu mengurangi penyimpangan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penentuan tarif sewa kamar hotel dengan metode activity-based costing (ABC) pada Hotel Gajah Mada Lumajang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil yang diperoleh bahwa terjadi perbedaan antara tarif sewa kamar hotel yang dilakukan oleh Hotel gajah Mada Lumajang dengan metode activity-based costing (ABC). tarif sewa kamar hotel yang dilakukan oleh Hotel Gajah Mada Lumajang memiliki nilai lebih besar dibanding dengan tarif sewa kamar hotel dengan metode activity-based costing (ABC) yaitu dengan selisih tarif sewa kamar sebesar Rp14.117,00 untuk jenis kamar kamar garden suite room, dan sebesar Rp8.096,00 untuk jenis kamar executive suite room. Perbedaan hasil yang diperoleh dari penentuan tarif sewa kamar hotel yang dilakukan antara manajemen Hotel Gajah Mada Lumajang dengan metode activity-based costing (ABC) mengalami overcosting. Overcosting terjadi karena biaya operasional yang ditentukan oleh manajemen perusahaan terlalu tinggi, sehingga penetapan tarif sewa kamar hotelpun juga tinggi.