Hubungan antara Tingkat Stres selama Masa Pandemi Covid-19 dengan Kejadian Dismenore pada Remaja di SMA Negeri Jenggawah Kabupaten Jember
Abstract
Remaja merupakan suatu proses menuju ke arah kematangan dengan
disertai pertumbuhan dan perkembangan secara fisik maupun psikologis. Selama
masa remaja proses tumbuh dan kembang tidak selalu berjalan secara mulus,
namun dapat disertai dengan berbagia gangguan salah satunya gangguan
reproduksi. Memasuki masa menstruasi tidak jarang banyak remaja mengalami
dismenore. Dismenore merupakan nyeri menstruasi yang dirasakan remaja
utamanya diarea bagian abdomen. Disemenore terbagi menjadi dua jenis yaitu
dismenore primer dan dismenore sekunder. Secara umum dismenore yang terjadi
pada kelompok remaja adalah dismenore primer. Kondisi pandemi COVID-19
menyebabkan banyaknya perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di
berbagai sektor. Banyaknya peraturan yang harus dipatuhi dan diterapkan oleh
remaja tidak jarang membuat remaja tidak nyaman. Hal ini memicu timbulnya
stres pada remaja. Stres merupakan respon dari tubuh apabila mengalami tekanan
ataupun ancaman. Hal ini dapat mempengaruhi kejadian dismenore pada remaja.
Sehinnga penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara tingkat stres
selama masa pandemi COVID-19 dengan kejadian dismenore pada remaja.
Desain penelitian observasional dengan menggunakan deskriptif analitik
yang di lakukan dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang
dipakain adalah judgmental sampling. Populasi penelitian adalah adalah siswi
SMA Negeri Jenggawah Kabupaten Jember sejumlah 473 siswi, lalu sampel yang
digunakan adalah sejumlah 217 siswi yang telah disesuaikan dengan kriteria
inklusi. Penelitian ini telah diuji etik pada Komisi Etik Penelitian Kesehatan
(KEPK) Fakultas Keperawatan Universitas Jember dan mendapatkan sertifikat uji
etik dengan nomor 094/UN25.1.14/KEPK/2022. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari 2 jenis yaitu DASS-21 dan NRS. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui cara menjelaskan dan membagikan kuesioner pada
responden.
Berdasarkan uji statistik kendal tau didapatkan nilai p value = 0,031 < 0,05
yang menunjukkan bahwa p value ≤ α yang mana artinya Ha gagal untuk ditolak.
Hal ini membuktikkan bahwa hasil dari penelitian ini membuktikkan terdapat
hubungan antara tingkat stres selama masa pandemi COVID-19 dengan kejadian
dismenore pada remaja di SMA Negeri Jenggawah kabupaten Jember dengan nilai
p value = 0,031 < 0,05. Menurut data yang telah didapatkan sebagian besar
responden mengalami stres dengan tingkat stres normal. Selain itu, responden
juga sebagian besar mengalami dismenore dengan tingkat nyeri ringan.
Pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah yang mewajibkan seluruh masyarakat mematuhinya tak terkecuali
remaja. Hal ini membuat berbagai aspek terkena dampak dari pandemi COVID19. Salah satu aspek yang terdampak dari pandemi COVID-19 adalah aspek
pendidikan. Terdapat beberapa perubahan metode pembelajaran yang diterapkan
dibandingkan dengan sebelumnya misalnya, perlu menerapkan protokol kesehatan
yang lengkap seperti memakai masker dan menjaga jarak dengan orang lain.
Dengan berbagai perubahan yang terjadi hal ini memicu timbulnya stres pada
remaja. Selama tumbuh kembang remaja aspek emosi mereka terkadang tidak
stabil atau bisa dikatakan labil. Hal ini memicu bagi remaja mudah untuk
mengalami stres. Kesimpulan dari penelitian mengenai hubungan stres selama
masa pandemi COVID-19 dengan kejadian dismenore pada remaja di SMA
Negeri Jenggawah kabupaten Jember menunjukkan bahwa tingkat stres dapat
berpengaruh pada kejadian dismenore pada remaja. Saran bagi penelitian
selanjutnya adalah penelitian dapat dilakukan dengan mengganti atau
menambahkan variabel, instrumen, ataupun karakteristik responden. Saran bagi
institusi pendidikan maupun institusi keperawatan dapat membuat suatu program
yang bertujuan untuk menurunkan tingkat stres dan kejadian dismenore pada
remaja.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]