Show simple item record

dc.contributor.authorMIFTACHURROHMI
dc.date.accessioned2023-07-27T22:43:14Z
dc.date.available2023-07-27T22:43:14Z
dc.date.issued2023-03-27
dc.identifier.nim191510501041en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117382
dc.descriptionFinalisasi repositori 28 Juli 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractVegetasi yang beragam pada sistem agroforestri menciptakan layanan ekosistem yang kompleks untuk mendukung peningkatan produksi. Kopi dapat dibudidayakan secara agroforestri baik dengan tanaman penaung sejenis (sederhana) atau tanaman penaung beragam (kompleks). Salah satu daerah yang menerapkan budidaya kopi secara agroforestri adalah Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. Hubungan keanekaragaman vegetasi dan serangga dalam memberikan layanan ekosistem pada agroforestri kopi dapat dilihat dari pengaruh keanekaragaman vegetasi terhadap keanekaragaman kupu-kupu. Namun informasi terkait spesifikasi temuan, teknik monitoring, dan interpretasi makna ekologis kupu-kupu pada sebuah agroforestri masih sedikit diketahui. Penelitian dilaksanakan di lahan agroforestri kopi sederhana dan kompleks di Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. Butterfly trap dipasang di ketinggian 2, 5, dan 10 meter. Identifikasi vegetasi dilakukan pada petak tunggal dan dilakukan pengukuran faktor fisik lingkungan. Data diolah dan dinterpretasi menggunakan indeks ekologi diantaranya indeks Shannon-Wienner, simpson, Evennes, dan Indeks Nilai Penting; uji Kolmogorov-Smirnov dan Mann Whitney U taraf kepercayaan 95%; uji Bray-Curtis; dan uji Principal Component Analysis serta Canonical Correspondence Analysis. Keanekaragaman kupu-kupu pada lokasi penelitian tergolong sedang baik pada agroforestri sederhana (H’= 1,947) dan agroforestri kompleks (H’ = 2,303). Hal ini karena kesamaan tingkat keanekaragaman vegetasi pada kedua lokasi tersebut yang tergolong ke dalam tingkatan rendah-sedang. Faktor fisik lingkungan berpengaruh terhadap keanekaragaman kupu-kupu dimana suhu dan kecepatan angin berpengaruh terhadap kupu-kupu Mycalesis nala, Mycalesis horsfieldi, Mycalesis janardana, dan Elymnias casiphone. Kelembapan berpengaruh terhadap kupu-kupu Melanitis leda dan Elymnias nesaea. Tingkat keanekaragaman kupu-kupu pada trap ketinggian 5 meter memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan ketinggian 2 meter dan 10 meter dimana ketinggian 5 meter merupakan ketinggian terbaik untuk memperoleh kupu-kupu dengan kelimpahan dan keanekaragaman yang tinggi.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Agung Sih Kurnianto, S.Si., M.Ling.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectAGROFORESTRIen_US
dc.subjectBUTTERFLY TRAPen_US
dc.subjectKUPU KUPUen_US
dc.titlePengaruh Perbedaan Tipe Agroforestri dan Ketinggian Butterfly Trap Terhadap Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera: Rhopalocera) di Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Agung Sih Kurnianto, S.Si., M.Ling.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_juni_2023_20en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record