Gaya Retorika Tokoh Dika dan Rara dalam Film Imperfect
Abstract
Dunia perfilman di Indonesia sudah berkembang sangat pesat. Film di
Indonesia juga telah beredar luas pada kalangan masyarakat. Karya seni film
banyak diangkat dari kisah nyata maupun dongeng yang dikemas dari sebuah
buku atau novel. Film dapat berpengaruh dalam kehidupan manusia, karena
terkadang penonton juga mengalami adegan-adegan yang ada pada film yang
dilihat. Banyak hal yang menjadi alasan film tersebut menarik atau tidak untuk
ditonton, salah satunya adalah bahasa yang digunakan oleh tokoh pada film
tersebut. Saat ini banyak genre film yang beredar pada kalangan masyarakat
Indonesia di antaranya horor, action, kartun dan film romantis/percintaan yang
lebih banyak disukai oleh kalangan remaja. Dalam film genre romantis lebih
banyak disukai oleh kalangan remaja, karena bahasa-bahasa yang digunakan oleh
tokoh banyak mengandung unsur-unsur rayuan atau banyak adegan yang menarik
sehingga penonton dapat terbawa perasaan saat melihat film tersebut. Film yang
banyak disukai oleh kalangan remaja salah satunya adalah film imperfect. Film
imperfect ini merupakan film yang tayang di bioskop pada tanggal 19 Desember
2019 dengan genre romantis/percintaan. Film imperfect ini menceritakan seorang
wanita bernama Rara yang bekerja di perkantoran. Rara memiliki bentuk fisik
yang lebih besar dari adiknya dan teman-temannya yang lain. Rara sering
mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh teman satu kantornya. Rara
mendapatkan perlakuan tidak baik bukan hanya di kantornya saja, namun dalam
lingkungan sekitar Rara juga mendapatkan perlakuan yang tidak baik karena
bentuk fisiknya yang gemuk. Film imperfect ini banyak disukai oleh kalangan
remaja karena bahasa yang digunakan tokoh dalam film tersebut mudah dipahami
dan menarik, selain itu adegan-adegan dalam film imperfect tersebut juga menarik
banyak penonton karena tidak sedikit penonton yang mengalami pengalaman
yang sama seperti tokoh Rara yaitu body shaming.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif karena data
yang disajikan dalam bentuk kata-kata berdasarkan interpretasi peneliti terhadap
perilaku yang diamati. Data dalam penelitian ini berupa tuturan dan pola gaya
suara yang digunakan oleh Dika dan Rara dalam film imperfect. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, teknik
simak, dan teknik catat. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif
Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga kegiatan analisis data yaitu reduksi
data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verfikasi. Instrumen utama dalam
penelitian ini berupa peneliti sendiri, instrumen pendukung berupa laptop, hp,
buku, aplikasi praat, dan tabel pengumpulan data pada lampiran. Hasil penelitian menunjukkan (1) gaya retorika berdasarkan ragam gaya
bahasa tokoh Dika dan Rara dalam film imperfect, (2) gaya retorika berdasarkan
aspek pola suara tokoh Dika dan Rara dalam film imperfect. Saran dalam
penelitian ini meliputi 2 hal : (1) bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis berkaitan dengan ragam
gaya bahasa yang digunakan oleh seluruh tokoh dalam film imperfect dan pola
unsur suprasegmental yang lain seperti jeda, durasi, sendi, aksen, dan ritme, (2)
bagi peneliti lain yang sebidang ilmu, disarankan untuk menjadi bahan
pertimbangan saat melalukan penelitian yang serupa dengan ruang lingkup yang
lebih luas.