Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara La Moelu dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Bahasa Indonesia Di MAN 2 Jember
Abstract
Cerita rakyat bisa dimaksud sebagai ekspresi budaya sesuatu masyarakat lewat tutur
bahasa yang berhubungan langsung dengan bermacam aspek budaya dan lapisan nilai sosial
warga tersebut. Dulu, cerita rakyat diwariskan secara turun- menyusut dari satu generasi ke
generasi selanjutnya secara lisan( Hutomo, 1991: 4). Cerita rakyat ialah bagian dari sastra
wilayah, ialah sastra yang umumnya diungkapkan dalam bahasa wilayah. Cerita rakyat
sangat digemari oleh warga sebab bisa dijadikan selaku suri tauladan serta pelipur lara, serta
bertabiat jenaka. Oleh sebab itu, cerita rakyat terdapat ajaran budi pekerti atau pendidikan
moral dan hiburan bagi masyarakat.
Kenny (dalam Nurgiyantoro, 2012: 320) menyatakan bahwa moral adalah kelakuan
yang sesuai dengan dimensi atau nilai- nilai warga yang mencuat dari hati dan bukan
paksaan dari luar, yang diiringi pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan atau aksi
tersebut. Aksi ini haruslah mendahulukan kepentingan universal daripada kepentingan
individu. Moral ialah pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab.
Moral pula berarti ajaran yang baik serta kurang baik perbuatan, serta kelakuan( akhlak).
Moral bisa di pandang sebagai salah satu bentuk tema dalam wujud yang sederhana, namun
tidak seluruh tema dalam wujud yang sederhana. Moral ialah keahlian seseorang
membedakan antara baik atau buruk ( Nurgiyantoro 2005: 266)
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Bagaimana deskripsi cerita rakyat
Sulawesi Tenggara La Moelu, 2) Bagaimanakah nilai moral dalam cerita rakyat Sulawesi
Tenggara La Moelu yang dapat dipelajari peserta didik dan, 3) Bagaimanakah pemanfaatan
cerita rakyat Sulawesi Tenggara La Moelu sebagai alternatife bahan ajar di MA.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan etnografi, yaitu mendeskripsikan wujud cerita dan nilai-nilai yang terkandung
dalam cerita rakyat sehingga dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran bahasa
Indonesia. Endraswarsa ( 2003: 62) menyebutkan bahawa penelitian kualitatif foklor
menggunakan penyajian hasil melalui kata-kata atau kalimat dalam suatu struktur logika,
sehingga mampu menjelaskan fenomena budaya. Penelitian ini menekankan pada teks
cerita rakyat Sulawesi Tenggara La Moelu. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat-kalimat yang memiliki nilai atau makna. Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu
nilai di balik data yang tampak (Sugiyono, 2019).
Hasil dan pembahasan dari penelitian ini adalah deskripsi teks cerita rakyat Sulawesi
Tenggara La Moelu digunakan sebagai contoh teks cerita rakyat yang dapat digunakan
sebagai pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X AGAMA I MAN 2 Jember. Ditemukan
nilai-nilai moral yang dilihat dari hubungan-hubungan yang ada di kehidupan manusia yang
dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran Bahasa Indonesia. Hubungan-hubungan
tersebut antara lain, 1) hubungan manusia dengan Tuhan, 2) hubungan manusia dengan
alam, 3) hubungan manusia dengan orang lain, dan 4) hubungan manusia dengan diri
sendiri. Pemanfaatn sebagai alternatif pembelajaran bahasa Indoensia dari penelitian ini
sesua dengan kompetensi dasar bawah pada jenjang menengah atas kelas X bersumber pada
kurikulum 2013 yang sesuai dengan hasil dari riset ini ialah: 3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai
dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulisan, 4.7
Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca, 3.8
Mebandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen dan, 4.8
Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai.