Sintesis Nanopartikel Pektin-Kitosan-TPP untuk Enkapsulasi Xilooligosakarida Target Kolon
Abstract
Xilooligosakarida merupakan salah satu prebiotik yang menguntungkan dan
dapat mengakselerasi pertumbuhan probiotik di kolon terutama Lactobacili dan
Bifidiobacteria sehingga pertumbuhan sel kanker pada usus dapat dicegah.
Xilooligosakarida di dalam pencernaan difermentasi oleh probiotik kolon menjadi
asam lemak rantai pendek sehingga membuat suasana usus menjadi asam dan
suasana asam tersebut menyebabkan pertumbuhan bakteri patogen terganggu.
Xilooligosakarida jika dikonsumsi secara langsung memberikan manfaat yang
tidak optimal karena xilooligosakarida mengalami pengurangan jumlah akibat
degradasi langsung pada saat melewati saluran pencernaan sehingga memerlukan
enkapsulasi. Enkapsulasi pada penelitian ini bertujuan untuk memuat
xilooligosakarida menggunakan bahan pektin, kitosan dan NaTPP. Enkapsulasi
dibuat dalam ukuran nanopartikel menggunakan metode gelasi ionik yang
merupakan teknik menyambungsilangkan antara polikationik dengan polianionik.
Penelitian ini mempelajari pengaruh pH kitosan terhadap ukuran, persentase
efisiensi enkapsulasi, persen (%) pelepasan secara in vitro dan karakterisasi FTIR
nanopartikel pektin-kitosan-tpp yang memuat xilooligosakarida.
Nanopartikel yang memuat xilooligosakarida dibuat dengan menggunakan
campuran bahan pektin dan NaTPP. Larutan kitosan dibuat dengan melarutkan
0,004 gram kitosan ke dalam 100 mL asam asetat 1% (v/v) selama 24 jam.
Xilooligosakarida 0,1 mg/mL sebanyak 0,5 mL kemudian ditambahkan ke dalam
larutan kitosan dengan pengadukan selama 3 jam. Variasi pH kitosan dengan pH
4, 5 dan 6 disesuaikan menggunakan larutan NaOH. Larutan NaTPP 0,01% (b/v)
sebanyak 5 mL kemudian ditambahkan ke dalam campuran kitosan dengan
pengadukan selama 1 jam. Larutan pektin 0,08% (b/v) sebanyak 2 mL kemudian
ix
ditambahkan ke dalam campuran kitosan-tpp. Campuran yang diperoleh kemudian
digunakan untuk menentukan ukuran nanopartikel menggunakan Particle Size
Analyzer (PSA), efisiensi enkapsulasi, persen (%) pelepasan dan karakterisasi
FTIR.
Ukuran nanopartikel pada pH 4, 5 dan 6 yang diperoleh secara berurutan
yakni 213,60; 250,20 dan 250,20 nm. Ukuran nanopartikel yang diperoleh
meningkat seiring dengan meningkatnya pH kitosan. Ukuran yang semakin besar
tersebut disebabkan karena pada pH yang semakin basa, menyebabkan terjadinya
agregasi pada kitosan. Kitosan terdeprotonasi sebagian pada pH yang semakin
basa sehingga terjadi pelipatan rantai kitosan. Efisiensi enkapsulasi nanopartikel
pH 4, 5 dan 6 secara berurutan yakni 77,45; 72,51 dan 65,76 %. Efisiensi yang
diperoleh semakin menurun seiring dengan meningkatnya ukuran nanopartikel.
Persen (%) pelepasan secara in vitro pada nanopartikel pH 4, 5 dan 6 secara
berurutan yakni 16,15; 16,68 dan 18,29%. Persen (%) pelepasan yang diperoleh
semakin meningkat seiring dengan menurunya efisiensi enkapsulasi. Hasil
karakterisasi FTIR pada nanopartikel pektin-kitosan-tpp yakni intensitas yang
dihasilkan oleh nanopartikel yang tidak memuat xilooligosakarida lebih kecil
daripada intensitas nanopartikel yang memuat xilooligosakarida. Perbedaan
intensitas tersebut disebabkan oleh adanya xilooligosakarida yang termuat dalam
nanopartikel pektin-kitosan-tpp.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh pH kitosan
terhadap ukuran nanopartikel yang dihasilkan. Ukuran nanopartikel yang semakin
meningkat menghasilkan efisiensi enkapsulasi yang semakin menurun. Efisiensi
enkapsulasi yang semakin menurun menghasilkan persen (%) pelepasan yang
semakin tinggi. Hasil karakterisasi FTIR terhadap nanopartikel pektin-kitosan-tpp
yakni intensitas yang dihasilkan oleh nanopartikel yang tidak memuat
xilooligosakarida lebih kecil daripada intensitas nanopartikel yang memuat
xilooligosakarida