Eksplorasi Engineering and Scince Performance Siswa SMP pada Materi Kalor dan Perpindahannya Ditinjau dari Perbedaan Gender
Abstract
Pada abad 21, sistem pembelajaran dapat dikatakan baik bila mencakup
keterampilan berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan suatu masalah,
kemampuan kolaborasi dan kemampuan komunikasi yang baik. IPA, baik sebagai
proses maupun produk pembelajaran, seharusnya diajarkan secara seimbang,
namun dalam praktiknya, pendidikan IPA di sekolah selama ini belum mengiringi
proses ilmiah tetapi hanya menekankan pada pemahaman konsep. Penggunaan
metode yang tepat akan menjadikan siswa secara efektif mampu menerima pesan
yang disampaikan serta peran guru sebagai fasilitator dan pusat pembelajaran
terdapat pada siswa itu sendiri (student centered learning) Rendahnya tingkat
pendidikan di Indonesia, hal itu dapat dikarenkan engineering and science
performance siswa yang masih tergolong rendah. Selain itu kesenjangan gender
dalam kelas engineering and science juga muncul di Indonesia, terutama di pulau
jawa. Peneliti lain juga menunjukkan bahwa siswa SMP perempuan di Pulau Jawa
sedikit kurang tertarik pada pekerjaan engineering. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui engineering and science performance Siswa SMP pada materi
kalor dan perpindahannya ditinjau dari perbedaan gender.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatifi dengan
pendekatan Etnografi untuk mengeksplorasi engineering and science performance
siswa ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian inii akan dilaksanakan di SMP
Negeri 2 Ajung Jemberppada tahun ajaran 2022-2023 semesterr ganjil. Dengan
partisipan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Ajung Jember sebanyak 6 siswa yang
ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling area. Proses pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Seluruh data yang
terkumpul akan direduksi untuk membuang data yang tidak diperlukan. Setelah
direduksi, data akan dianalisis sesuai indikator engineering and science
performance kemudian ditarik kesimpulan.
Hasil eksplorasi Engineering performance siswa laki-laki lebih unggul
dibandingkan perempuan, tetapi tidak menunjukkan hasil yang sangat signifikan.
Hal ini disebabkan karena siswa laki-laki secara signifikan lebih terlibat dalam
kepemimpinan aktif, melakukan hal-hal seperti mengarahkan orang lain,
menyarankan, memulai kegiatan dan memanipulasi materi, sebaliknya partisipasi
siswa perempuan seringkali berfokus pada bantuan pasif dan pencatatan atau
membangun hubungan dengan orang lain, mengamati dan mengikuti arahan.
Kemudian untuk, Science performance siswa perempuan lebih mendominasi.
Jumlah perilaku science performance antara laki-laki dan perempuan terlihat cukup
signifikan jumlahnya. Perempuan lebih unggul di science performance pada bagian
menjelaskan konsep sains kepada anggota kelompoknya, melalukan pencatatan,
dan mengarahkan anggota kelompok sesuai prosedur pelaksanaan kegiatan serta
lebih berani untuk meminta pendapat dari guru. Sedangkan siswa laki-laki untuk
perilakus science performance lebih kepada perilaku mengamati aktivitas secara
pasif, serta mendengarkan dan mengikuti arahan dari guru dan siswa lain.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa hasil engineering
performance siswa laki-laki lebih unggul dibandingkan perempuan, tetapi tidak
menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Hasil science performance siswa lakilaki dan perempuan terlihat cukup signifikan jumlahnya.