Pengambangan Jaringan Distribusi Air Minum di Bagian Selatan Kabupaten Banyuwangi (Kecamatan Siliragung, Pesanggaran, Bangorejo, Purwoharjo, dan Tegaldlimo)
Abstract
Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi menyediakan kebutuhan dasar air minum masyarakat melalui penyelenggaraan Perusahaan Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi. Akses air minum yang ada saat ini masih belum mampu menjangkau seluruh penduduk di bagian selatan Kabupaten Banyuwangi. Capaian indikator penggunaan air minum di Kabupaten Banyuwangi masih terbilang sangat rendah, yaitu pada tahun 2011 sebesar 5,52%, tahun 2012 sebesar 7,28%, tahun 2013 sebesar 7,65%, tahun 2014 sebesar 14%, dan pada tahun 2015 mencapai 26,14%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan jaringan distribusi perpipaan pada jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang di bagian selatan Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan data primer berupa tekanan dan debit, serta data sekunder berupa jumlah penduduk, rekening air, jumlah sambungan rumah dan peta jaringan pipa distribusi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode geometri untuk menghitung proyeksi penduduk dan EPANET 2.2 untuk simulasi hidrolis. Data jumlah penduduk, rekening air dan jumlah sambungan rumah digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk. Data proyeksi penduduk digunakan untuk menghitung kebutuhan air rata - rata hingga tahun 2042. Hasil perhitungan kebutuhan air selanjutnya disimulasikan dengan software EPANET 2.2 untuk menggambarkan simulasi hidrolis perpipaan. Hasil dari simulasi EPANET 2.2 ini kemudian dikalibrasi dengan data primer yaitu tekanan dan debit. Pengukuran tekanan dilakukan menggunakan manometer, sedangkan pengukuran
debit dilakukan dengan melepas kran pada wadah. Hasil kalibrasi didapatkan nilai koefisien korelasi yaitu pada tekanan sebesar 0,951 dan debit 0,995. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan jaringan distribusi air minum di bagian selatan Kabupaten Banyuwangi dibagi ke dalam 4 tahapan sesuai dengan urutan prioritas yaitu Kecamatan Siliragung, Kecamatan Pesanggaran, Kecamatan Bangorejo, dan Kecamatan Purwoharjo. Tahap 1 adalah perencanaan di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Tahap 2 pengembangan jaringan ke Pesanggaran, yaitu Desa Barurejo, Kesilir, Pesanggaran, dan Sumberagung. Tahap 3 pengembangan di Desa Seneporejo, Siliragung, Pesanggaran, dan Sumberagung sekaligus perencanaan di Kecamatan Bangorejo yaitu di Desa Sukorejo, Sambirejo, Sambimulyo, Bangorejo, dan Kebondalem. Tahap 4 adalah pengembangan di Desa Buluagung, Sumbermulyo, Kandangan, dan Sarongan serta pengembangan di Desa Temurejo, Purwoharjo, Sidorejo, Kradenan, Grajagan, Sumberasri, dan Glagahagung. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan pipa HDPE berukuran 200, 180, 160, 140, 125, 110, 90, 75 dan 63 mm dan menggunakan pompa Grundfos UPS Series 200 dengan head max 18 m dan flow max 70 m3/jam.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3932]