Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery dengan Pendekatan STEM Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Aktivitas Belajar IPA Peserta Didik SMP

Abstract

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang berlaku secara umum dan dirancang secara terstruktur. Dimana IPA ini mempelajari mengenai kumpulan data yang ada di alam yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, penyimpulan, dan penyusunan teori (Harefa dan Sarumaha, 2020). IPA tidak hanya kombinasi pengetahuan tentang fakta, konsep dan prinsip, tetapi juga sebuah penemuan. Pembelajaran IPA tidak hanya memberikan pengetahuan guru kepada peserta didik saja, melainkan juga membentuk keterampilan berpikir kritis peserta didik dengan berbekal pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik untuk dapat dikembangkan. Tujuan pembelajaran IPA di sekolah peserta didik diberikan bekal pemahaman dalam kehidupan sehari-hari supaya masalah dapat diselesaikan. Dalam mempelajari materi IPA peserta didik harus dapat berpikir sesuai dengan metode ilmiah. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut maka diperlukan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji pengaruh signifikan model pembelajaran guided discovery dengan pendekatan STEM terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP; dan (2) mengkaji pengaruh signifikan model pembelajaran guided discovery dengan pendekatan STEM terhadap aktivitas belajar peserta didik SMP. Jenis penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen dengan tipe non equivalent control group design. Penelitian dilaksanakan di SMPN 2 Ajung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2022/2023. Populasi penelitian ini yaitu seleuruh peserta didik kelas IX SMPN 2 Ajung, dan sampel yang dipilih adalah dua kelas, IX B sebagai kelas kontrol dan kelas IX C sebagai kelas eksperimen. Teknik dan instrument pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab kedua rumusan masalah dengan menggunakan analisis rata-rata dan uji independent sample t-test dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian untuk menguji hipotesis rumusan masalah yang pertama dengan uji normalitas dan uji homogenitas, didapatkan bahwa data normal dan homogen. Sehingga dapat dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu independent sample t-test, didapatkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,015 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran guided discovery dengan pendekatan STEM berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP. Selanjutnya pengujian untuk rumusan masalah yang kedua dengan uji homogenitas dan uji normalitas, didapatkan bahwa data hmogen dan tidak berdistribusi secara normala. Sehingga langkah selanjutnya dilakukanlah uji statistik parametrik yaitu uji mann whitney didapatkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis diterima, maka dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran guided discovery dengan pendekatan STEM berpengaruh signifikan terhadap aktivitas belajar IPA peserta didik SMP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan jika (1) terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran guided discovery dengan pendekatan STEM terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP; dan (2) terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran guided discovery dengan pendekatan STEM terhadap aktivitas belajar IPA peserta didik SMP.