Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) terhadap Fungsi Ginjal Tikus Wistar yang diinduksi Asam Mefenamat
Abstract
Gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) adalah penurunan cepat dan
tiba- tiba pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan kadar
kreatinin serum, peningkatan kadar BUN (blood urea nitrogen), dan penurunan produksi
urin. Beberapa faktor penyebab AKI ialah sepsis, penyakit kritis, syok sirkulasi, luka
bakar, trauma, dan obat nefrotoksik. Obat nefrotoksik yang paling sering menyebabkan
AKI ialah non steroid anti inflammatory drug (NSAID). Non steroid anti inflammatory
drug dapat dioksidasi oleh peroksidase untuk membentuk prooksidan yang
mengoksidasi GSH (glutathion), askorbat, dan NADH sehingga menghasilkan reactive
oxygen species (ROS). Peningkatan ROS yang terakumulasi banyak didalam tubuh
menyebabkan timbulnya stres oksidatif. Kulit bawang merah (Allium cepa L) memiliki
kandungan antioksidan quercetin dan quercetin 4'-O— glucopyranoside. Quercetin
diketahui dapat mengurangi aktivitas karsinogenik dari beberapa mutagen makanan
yang dimasak, menghambat aktivitas enzimatik yang terkait dengan beberapa jenis sel
tumor serta memiliki sifat anti-oksidatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
efektivitas ekstrak etanol kulit bawang merah (Allium cepa L) pada fungsi ginjal tikus
wistar yang diinduksi asam mefenamat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Penelitian
dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Penelitian ini dilakukan di bulan September sampai dengan Oktober 2020, sampel
penelitian yang diambil memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah hasil pemeriksaan BUN dan kreatinin. Pemeriksaan BUN
dilakukan menggunakan metode spektrofotometri dan pemeriksaan kreatinin
menggunakan metode jaffe.
Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara dosis ekstrak dengan kadar
BUN didapatkan signifikansi sebesar 0.000 pada curve estimation tipe quadratic dosis
efektif minimum 480 mg dan dosis efektif maksimum 993 mg. Hasil hubungan antara
dosis ekstrak dengan kadar kreatinin didapatkan signifikansi sebesar 0.003 pada curve
estimation tipe quadratic dosis efektif minimum 663 mg dan dosis efektif maksimum
1.203 mg.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]