Eksplorasi Science Performance Siswa SMP Kelas 7 dalam Menyelesaikan Masalah Melalui Engineering Design Process pada Materi Energi dalam Sistem Kehidupan
Abstract
Penerapan Kurikulum 2013 pada abad ke-21 sebagai pengganti KTSP
khususnya Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mengarahkan serta
menuntun pesera didik untuk dapat berpikir secara ilmiah dan mampu mengatasi
beragam bentuk permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan lingkungan
peserta didik. Namun, pembelajaran IPA yang kurang optimal mampu menjadi faktor
rendahnya performa sains peserta didik, sehingga diperlukan penerapan inovasi
pembelajaran IPA yang lebih bervariatif. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengkaji science performance siswa dalam menyelesaikan masalah melalui
engineering design process siswa kelas 7 pada materi energi dalam sistem kehidupan.
Science performance siswa perlu dikembangkan dan ditingkatkan karena mampu
memberikan dampak yang baik serta dapat mengembangkan pola berpikir siswa secara
ilmiah, hal tersebut karena science performance yang optimal mampu memberikan
pemahaman fakta dan konsep ilmu pengetahuan pada siswa sehingga saat proses
pembelajaran siswa menjadi lebih aktif. Salah satu inovasi pembelajaran untuk lebih
mengeksplorasi science performance siswa adalah dengan menggunakan model
pembelajaran “Engineering Design Process” atau EDP. EDP mampu membimbing
siswa untuk mengeksplorasi solusi terbaik berdasarkan kriteria dan batasan-batasan
tertentu yang sesuai, sehingga dalam penyelesaiaan masalah dalam IPA siswa akan
fokus untuk memperoleh solusi dari masalah yang diberikan dengan mengacu pada
kriteria dan batasan yang sesuai dengan yang disajikan oleh guru, tetapi tidak
membatasi kreativitas siswa. EDP mampu mengasah keterampilan siswa dalam
memberikan solusi suatu permasalahan dalam dunia nyata atau permasalahan yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif case study atau studi kasus.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Jember tahun ajaran 2022/2023 semester
ganjil dengan partisipan siswa kelas VII B SMP Negeri 10 Jember sebanyak 10 siswa
yang ditentukan melalui teknik purposive sampling area. Proses pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Seluruh data yang didapatkan selanjutnya akan direduksi, tahapan ini berisi proses
kodifikasi data yang merupakan tahap perkodingan terhadap data, dimana peneliti
memberikan nama atau melakukan penamaan terhadap hasil penelitian. Data yang
didapatkan dari hasil reduksi data akan disajikan dalam bentuk grafik untuk
memudahkan dalam memahami data. Selanjutnya peneliti akan menarik kesimpulan
berdasarkan hasil analisis data.
Berdasarkan data hasil penelitian yang sudah didapatkan jumlah aktivitas
science performance siswa dalam menyelesaikan masalah melalui model pembelajaran
EDP untuk kelompok 1 adalah 140 aktivitas dan kelompok 2 adalah 142 aktivitas yang
menunjukkan science performance pada siswa. Berdasarkan hasil analisis data
penelitian, dapat disimpulkan bahwa science performance siswa dalam menyelesaikan
masalah melalui engineering design process (EDP) siswa kelas 7 menunjukkan bahwa
aktivitas science performance siswa dalam model pembelajaran EDP cenderung tinggi
dan sangat baik. Hal tersebut sesuai dengan terpenuhinya seluruh indikator science
performance siswa dalam aktivitas pembelajaran dengan jumlah total aktivitas yang
cukup tinggi. Tetapi dalam indikator “request explanation from teacher” aktivitas
science performance siswa tergolong rendah. Rendahnya aktivitas dalam indikator
tersebut disebabkan karena siswa masih merasa malu dan lebih memilih diam atau
bertanya kepada teman