Kekerasan Simbolik terhadap Perempuan dalam Kumpulan Cerita Imperfect Karya Meira Anastasia dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Sastra di SMA
Abstract
Imperfect merupakan kumpulan cerita karya dari Meira Anastasia yang mengangkat pengalaman hidup sang penulis. Buku ini mengisahkan tentang seorang perempuan sekaligus sebagai Ibu dan istri. Ia mengalami perasaan insecure terhadap kondisi tubuh yang dimilikinya. Buku Imperfect ini berisikan berbagai macam cerita keseharian tokoh yang mendapat perlakuan menyimpang dari lingkungan keluarga maupun masyarakat di mana tokoh berada. Bentuk penyimpangan itu bisa berupa kekerasan yang sering terjadi pada kehidupan bermasyarakat yaitu kekerasan baik secara fisik maupun kekerasan secara simbolik. Namun demikian, masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa hal seperti cemoohan, hujatan, kata-kata kasar, merupakan bentuk penyimpangan. Oleh karena itu cocok dikaji dengan teori kekerasan simbolik prespektif Bourdieu dengan bentuk eufemisasi dan sesorisasi serta elemen habitus, modal, ranah. Tokoh Meira mengengalami kekerasan simbolik berupa eufemisasi dan sensorisasi dengan faktor habitus, yakni menetapkan Meira untuk memenuhi stereotip bahwa perempuan itu harus cantik dan menarik, faktor modal serta ranah, yakni kekuatan orang-orang terdekatnya yang memiliki kekuasaan penuh. Kekerasan simbolik yang dialami oleh Meira berkesinambungan dengan realita sekarang banyaknya kekerasan simbolik, sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran sastra di SMA kelas 11