Bentuk Dukungan Sosial Teman Kerja pada Karyawan Disabilitas (Studi Kasus pada 6 Gerai Alfamart di Kabupaten Jember)
Abstract
Penyandang disabilitas dapat diartikan sebagai setiap orang yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat mengganggu dalam melakukan kegiatan. Ketika memasuki dunia kerja, penyandang disabilitas akan dihadapkan pada persoalan penyesuaian diri, karena secara tiba-tiba berada pada situasi yang berbeda di tengah orang-orang non disabilitas. Karyawan disabilitas di lingkungan kerja membutuhkan dukungan sosial yang didapatkan di lingkungan kerja. Dukungan sosial ini penting karena dapat membantu individu merasa diperhatikan dalam lingkungannya yang dapat berasal dari teman kerja, bawahan, atasan, maupun keluarga. Dukungan sosial menggambarkan hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Bagi disabilitas pendukung yang tepat adalah teman kerja yang berinteraksi di lingkungan kerja. Teman kerja dari disabilitas ini memiliki peran yang cukup penting dalam mendukung karyawan disabilitas dalam menghadapi lingkungan kerjanya. Dukungan yang dapat diberikan teman kerja sebagai pendukung terdekat apabila karyawan disabilitas membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk dukungan sosial yang diberikan teman kerja pada karyawan disabilitas.
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penentuan lokasi menggunakan purposive area. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling dengan enam informan pokok dan tujuh informan tambahan. Teknik pengumpulan data diantaranya observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini mendeskripsikan tentang bentuk dukungan sosial teman kerja pada karyawan disabilitas pada 6 gerai Alfamart di Kabupaten Jember. Bentuk dukungan sosial yang diterima karyawan disabilitas tuna daksa meliputi respon positif, menjalin komunikasi, interaksi sosial, perhatian, saran, serta mendapatkan pujian ketika melakukan pekerjaa dengan baik. Selanjutnya untuk karyawan tuna netra/low vison juga mendapatkan dukungan sosial dari teman kerja meliputi bantuan secara langsung ketika mengalami masalah pekerjaan, tidak menerima perilaku diskriminasi dari lingkungan kerja dan teman kerja meluangkan waktu untuk karyawan disabilitas diluar jam kerja. Dukungan selanjutnya diperoleh untuk karyawan disabilitas tuna rungu yang sempat mengalami masalah pendengaran yang semakin berkurang. Dukungan yang diberikan teman kerja meliputi memberikan saran untuk karyawan disabilitas agar bekerja dengan fokus sesuai kemampuannya, pengertian, memberikan bantuan, arahan dan pengawasan ketika berada di tempat kerja