Simulasi Model Aqua Crop untuk Analisis Pengelolaan Air dalam Kondisi Irigasi Penuh dan Defisit pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea (L.) Merr.)
Abstract
Ketersediaan air selama masa tanam mencerminkan potensi produksi di
akhir masa tanam. Pemantauan ketersediaan air penting dilakukan untuk
mengoptimalkan potensi produksi pada kacang tanah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh air irigasi pada tanaman kacang tanah (Arachis
hypogaea (L.) Merr.) dalam kondisi irigasi penuh dan defisit antara aktual dan
simulasi AquaCrop menggunakan lysimeter. Lysimeter memiliki sifat kedap air,
berfungsi untuk mengukur evapotranspirasi dan mengatur jumlah air irigasi agar
sesuai dengan perlakuan.
Penelitian dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas
Jember menggunakan 4 lysimeter berukuran panjang 150 cm, lebar 50 cm dan
dalam 50 cm. Setiap lysimeter berisi 14 tanaman kacang tanah varietas Takar 2
dengan irigasi masing-masing 60%, 80%, 100% dan irigasi standar. Data
meteorologi selama masa tanam dari Automatic Wheather Station (AWS)
Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember digunakan
sebagai input dalam menjalankan simulasi AquaCrop. Parameter yang diamati
adalah tutupan tajuk, Evapotranspirasi tanaman (ETc), biomassa tanaman dan
berat kering polong aktual dan simulasi.
Kalibrasi dilakukan agar pegukuran simulasi akurat dan konsisten dengan
hasil aktual. Analisis data dilakukan menggunakan Root Mean Square Error
(RMSE), Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) dan Koefisien determinasi (R2). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat keakuratan simulasi model AquaCrop
dalam memodelkan pertumbuhan tutupan tajuk tanaman kacang tanah pada
masing-masing perlakuan irigasi berkisar antara 83,26% sampai 90,38%, RMSE
berkisar antara 4,84% sampai 7,16%, NSE berkisar antara 0,96 sampai 0,98 dan
koefisien determinasi berkisar antara 0,97 sampai 0,99.Akurasi simulasi model AquaCrop dalam memodelkan evapotranspirasi
tanaman (ETc) kacang tanah pada masing-masing perlakuan irigasi berkisar antara
50,41% sampai 74,67%, RMSE berkisar antara 0,69 mm/hari sampai 1,39
mm/hari, NSE berkisar antara -5,16 sampai 0,42 dan koefisien determinasi
berkisar antara 0,90 sampai 0,97. Tingkat keakuratan simulasi model AquaCrop
dalam memodelkan biomassa tanaman kacang tanah pada masing-masing
perlakuan irigasi berkisar antara 74,26% sampai 90,44%, RMSE berkisar antara
0,55 ton/ha sampai 1,35 ton/ha, NSE berkisar antara -5,75 sampai -0,62 dan
koefisien determinasi berkisar antara 0,44 sampai 0,57.
Akurasi simulasi model AquaCrop dalam memodelkan berat kering polong
kacang tanah pada masing-masing perlakuan irigasi berkisar antara 80,15%
sampai 94,95%, RMSE berkisar antara 1,29 ton/ha sampai 2,67 ton/ha, NSE
berkisar antara -6,25 sampai -0,03 dan koefisien determinasi berkisar antara 0,45
sampai 0,55. Simulasi model AquaCrop menunjukkan kemampuan yang sangat
baik dalam memodelkan tutupan tajuk dan menunjukkan kemampuan yang
memuaskan dalam memodelkan evapotranspirasi tanaman, biomassa tanaman dan
berat kering polong pada semua perlakuan irigasi
Collections
- MT-Agronomy [35]