Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Geografi Siswa SMA
Abstract
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mengimbangi pesatnya perkembangan zaman. Pendidikan terus mengalami perubahan dan inovasi terutama pada abad ke 21. Perkembangan pendidikan pada abad 21 mengharuskan guru harus senantiasa memiliki inovasi serta kreatifitas dalam mengembangkan dan meningkatkan media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki unsur yang sangat penting dalam mengembangkan proses pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran geografi adalah media pembelajaran berbasis lingkungan. Media pembelajaran berbasis lingkungan merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan objek belajar sebagai pengalaman nyata kepada siswa, sehingga siswa dapat termotivasi, aktif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan. Media pembelajaran berbasis lingkungan sangatlah penting sebagai media yang dapat menunjang pembelajaran secara langsung kepada siswa. Media pembelajaran berbasis lingkungan pada dasarnya akan semakin menambah wawasan dan pengetahuan siswa, karena proses pembelajaran yang dialami siswa tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Pembelajaran yang dikaitkan dengan lingkungan sekitar siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang fenomena yang terjadi di dunia nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh media pembelajaran berbasis lingkungan terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar geografi siswa SMA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain Posttes Only Control Design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada tanggal 2 Februari sampai dengan 16 Februari. Pemilihan kelas dilakukan dengan melakukan uji homogenitas menggunakan nilai hasil penilaian akhir semester (PAS) kelas X-1 sampai dengan X-8 pada semester ganjil. Pengujian data terbukti homogen, maka pemilihan kelas dalam penelitian ini
menggunakan cluster random sampling. Subjek penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kelas X-1 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas X-2 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen. Penelitian dilakukan selama tiga kali pertemuan baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Hasil perolehan data uji Independent Sample T-test berdasarkan hasil post-test kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Perolehan data berdasarkan hasil post-test hasil belajar siswa menunjukkan hasil nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Hasil uji Independent Sample T-test
kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa yang diperoleh sudah sesuai dengan pengambilan keputusan apabila p (Sig) ≤ 0,05 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Hasil perolehan nilai berdasarkan post-test kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 71,53 dan kelas kontrol diperoleh nilai sebesar 55.00. Perolehan nilai signifikan terdapat pada indikator penjelasan sederhana sebesar 72,91% pada kelas eksperimen dan 69,44% pada kelas kontrol. Perolehan nilai yang memiliki perbedaan signifikan terdapat pada indikator penjelasan lanjutan, dimana kelas eksperimen memperoleh nilai sebesar 68,75% dan kelas kontrol memperoleh 29,16%. Hasil perolehan nilai berdasarkan post-test hasil belajar geografi diperoleh nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 73,53 dan kelas kontrol diperoleh nilai sebesar 62,28. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa perolehan nilai kemampuan berpikir kritis dan
hasil belajar geografi kelas eksperimen lebih besar jika dibandingkan perolehan nail dari kelas kontrol. Kesimpulan penelitian ini yaitu media pembelajaran berbasis lingkungan terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar geografi siswa SMA
berpengaruh signifikan, sehingga media pembelajaran berbasis lingkungan dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar geografi siswa di SMA.