Representasi Tragedi 1965 dan Pers Masa Orde Baru dalam Novel Kalatidha Karya Seno Gumira Ajidharma: Studi Kritik Sastra New Historicism
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang representasi tragedi 1965 dan peran pers pada masa orde baru yang terdapat dalam novel Kalatidha. Metode penelitian menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan kritik sastra new historicism. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi berupa kata, kalimat, dan paragraf dalam novel, buku pengetahuan, memoir, pidato politik, dan artikel. Hasil penelitian adalah pertama, representasi yang dihadirkan dalam novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma adalah pembunuhan massal yang terjadi sekitar tahun 1965-1966, setelah tragedi pembunuhan enam orang jenderal dan seorang perwira pada malam 30 September 1965. Penangkapan dan penahanan orang-orang yang dianggap anggota PKI dan simpatisannya direpresentasikan oleh Seno Gumira Ajidarma dalam novel Kalatidha. Peristiwa pada malam 30 September 1965 tersebut memiliki fungsi dan kedudukan yang penting dalam menjelaskan dominasi politik dan legitimasi kekuasaan Orde Baru dan sebagai tanda pula berakhirnya kekuasaan Orde Lama. Oleh karenanya, penguasa-penguasa Orde Baru mengupayakan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia pada masa itu untuk menerima ideologi-ideologi melalui mekanisme pembentukan opini publik tentang G30S. Kedua, surat-surat kabar milik TNI-AD, seperti Berita Yudha dan Angkatan Bersendjata, juga terus-menerus mengekspos berita-berita dan opini yang menyudutkan PKI. Hal ini merepresentasikan bahwa pers khususnya Angkatan Bersendjata pro terhadap pemerintah dan melaksanakan tugasnya sebagai penyambung lidah antara pemerintah dan rakyat, pers khususnya koran Angkatan Bersendjata menjadi tunggangan pemerintah dalam memuluskan propagandanya dalam menumpas paham PKI dan menyebarkan berita-berita kekejian dan kebengisan PKI. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji novel yang merepresentasikan sejarah khususnya dengan metode parallel reading antara teks fiksi dan teks non fiksi.