Show simple item record

dc.contributor.authorAL RASYID, Moch. Harun
dc.date.accessioned2023-06-06T22:39:06Z
dc.date.available2023-06-06T22:39:06Z
dc.date.issued2023-04-18
dc.identifier.nim192010101155en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116646
dc.descriptionFinalisasi repositori 07 Juni 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit kardiovaskuler yang paling banyak menyebabkan kematian. PJK disebabkan oleh aterosklerosis pada arteri koroner, menyebabkan terjadinya stenosis, sehingga membuat suplai aliran darah arteri koroner ke otot jantung berkurang. PJK mempunyai dua spektrum diagnosis, yaitu sindrom koroner akut (SKA) dan sindrom koroner kronis (SKK), di mana kedua diagnosis tersebut mempunyai banyak manifestasi klinis, sehingga sering membuat keterlambatan penegakkan diagnosis. Salah satu alat diagnosis yang praktis adalah elektrokardiogram (EKG). Namun, salah satu studi mendapati sekitar 30% pasien dengan arteri koroner yang bermasalah muncul dengan gambaran EKG yang normal/tidak signifikan. Sementara itu, pada studi yang lain teridentifikasi banyak perubahan EKG khas iskemia tanpa lesi arteri koroner. Di sisi lain, variasi anatomi arteri jantung per individu juga berperan untuk memberikan gambaran ketidaksesuaian. Hal tersebut menjadikan EKG memerlukan konfirmasi melalui diagnostik koroner angiografi (DKA) yang merupakan modalitas utama untuk mendiagnosis PJK. Hal tersebut tentunya menimbulkan banyak masalah, sehingga peneliti berniat mencari tahu mengenai perbedaan antara elektrokardiogram dan kesesuaiannya dengan diagnosis koroner angiografi. Sebanyak 130 sampel pasien yang menjalani diagnosis koroner angiografi dipilih dari RSD dr. Soebandi periode Januari–Oktober 2022 menggunakan metode total sampling. Berdasarkan data penelitian, perubahan EKG dengan ST-T changes dan/atau pathological Q pada sadapan inferior menghasilkan jumlah ketidaksesuaian paling banyak, yaitu sebesar 17 data dari 47 data tidak sesuai (36,2%). Hasil uji beda Chi-square pada penelitian ini didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga dapat diinterpretasikan sebagai adanya perbedaan antara EKG dan kesesuaiannya dengan DKA.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : dr. Suryono, Sp.JP(K), FIHA, FAsCCen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectElektrokadriogramen_US
dc.subjectKoroneren_US
dc.titlePerbedaan antara Elektrokadriogram dan Kesesuaiannya dengan Diagnosis Koroner Angiografi di RSD dr. Soebandien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Suryono, Sp.JP(K), FIHA, FAsCCen_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Zahrah Febianti, M.Biomeden_US
dc.identifier.validatorratnaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record