Analisis Mutu Briket Berbahan Dasar Limbah Tanaman Padi, Kenikir Sulfur, dan Cabai Merah Besar dengan Variasi Ukuran Partikel
Abstract
Penggunaan limbah biomassa dalam bentuk aslinya sangat sulit untuk ditransportasikan, memiliki kadar pembakaran rendah karena nilai kerapatannya (bulk density) rendah, kadar airnya masih tinggi, dan nilai kalornya rendah. Oleh karena itu, perlu pengembangan teknologi untuk meningkatkan minat penggunaan limbah biomassa yaitu dengan cara mengempa limbah biomassa tersebut menjadi bahan bakar padat (briket) melalui proses densifikasi. Penelitian ini menggunakan instrumen charcoal retort system seagai alat untuk pengarangan. Selain itu juga penelitian ini menggunakan cetakan dan pengepresan hidrolik untuk pencetakan dan pengepresan. Analisa data menggunakan aplikasi SPSS 2.0 dengan metode Analisys of Variance (ANOVA). Karakteristik briket yang dihasilkan oleh bahan limbah tanaman cabai merah dengan ukuran partikel halus memiliki kondisi yang kuat, tidak mudah hancur, padat dan permukaanya halus dibandingkan dengan ukuran partikel kasar. Briket dari limbah tanaman padi dengan dua jenis ukuran partikel memiliki karakteristik tidak mudah hancur, cenderung keras, padat dan permukaan sedikit kasar. Briket tanaman kenikir dengan dua jenis ukuran partikel memiliki karakteristik briket mudah hancur, kurang kuat, padat dan permukaan halus. Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini rekomendasi briket yang baik yaitu terdapat pada briket dari limbah tanaman cabai merah besar dan padi.Simpulan yang dihasilkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :Pada kadar air, semakin besar ukuran partikel maka semakin tinggi kadar air briket yang diperoleh. Pada jumlah energi output, semakin kecil ukuran partikel briket, maka semakin rendah jumlah energi output yang dihasilkan. Pada laju pembakaran, semakin kecil ukuran partikel maka durasi yang dibutuhkan semakin lama. Pada kadar abu, semakin kecil ukuran partikel maka semakin kecil abu yang dihasilkan kecuali pada briket tanaman cabai merah besar. Pada densitas semakin kecil ukuran partikel maka semakin besar nilai densitas yang dihasilkan.