dc.contributor.author | Santoso, Nathasya Meydi | |
dc.date.accessioned | 2023-05-24T02:05:01Z | |
dc.date.available | 2023-05-24T02:05:01Z | |
dc.date.issued | 2023-01-26 | |
dc.identifier.nim | 191510601040 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116452 | |
dc.description.abstract | Sektor hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian potensial yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga dapat dikembangkan secara berkala. Namun, dalam pengembangan sektor hortikultura masih terdapat permasalahan khususnya pada kelembagaan. Kendala lain dalam proses pengembangan sektor hortikultura antara lain alokasi penggunaan modal, keterbatasan pemahaman petani dalam penggunaan teknologi, fluktuasi harga, dan manajemen produksi yang belum tepat. Cabai besar merupakan salah satu komoditas unggulan, dimana jumlah permintaan cabai besar pada lima tahun terakhir terus meningkat. Petani dalam menjalankan usahatani dihadapkan pada beberapa risiko, yaitu risiko harga dan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kemitraan antara CV. Multiagro Agricultura dengan petani mitra dan mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat risiko produktivitas dan harga yang dihadapi oleh petani mitra dan non-mitra. Obyek penelitian terdiri dari empat kecamatan di Kabupaten Jember (Kecamatan Ambulu, Wuluhan, Ajung, dan Jenggawah). Metode penelitian bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif dan komparasi. Data yang digunakan adalah data kuantitatif, kualitatif, sekunder, dan primer. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pola kemitraan yang terjalin antara petani cabai merah dengan CV. Multiagro Agricultura merupakan pola kemitraan inti plasma. CV. Multiagro Agricultura sebagai perusahaan inti menjalin kemitraan secara sub-kontrak dengan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. sejak tahun 2012 dan petani cabai merah sebagai plasma; 2) Tidak terdapat perbedaan secara nyata antara rata-rata produktivitas cabai besar di Kabupaten Jember. Risiko produktivitas yang dialami oleh petani mitra dan non-mitra tergolong rendah; dan 3) Terdapat perbedaan secara nyata antara rata-rata harga cabai besar di Kabupaten Jember. Risiko harga yang dialami oleh petani mitra rendah, sedangkan pada petani non-mitra tinggi. | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | Cabai Besar, Risiko Usahatani, Kemitraan | en_US |
dc.title | Analisis Komparasi Risiko Usahatani Cabai Besar (Capsicum Annuum L.) Pada Petani Mitra dan Non-mitra (Studi Kasus Di CV. Multiagro Agricultura Jenggawah) | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Agribisnis | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Ahmad Zainuddin, S.P., M.Si. | en_US |
dc.identifier.finalization | Finalisasi tanggal 24 Mei 2023_M.Arif Tarchimansyah | en_US |