Show simple item record

dc.contributor.authorSYAIFUDIN, Faisal
dc.date.accessioned2023-05-23T07:16:25Z
dc.date.available2023-05-23T07:16:25Z
dc.date.issued2023-03-16
dc.identifier.nim181510102026en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116398
dc.description.abstractMastitis dikategorikan menjadi Klinis dan Sub klinis merupakan salah satu penyakit yang sering meyerang ternak laktasi. Penanganan yang bisa dilakukan yaitu pemberian antibiotik, namun akan memiliki dampak negatif jka dilakukan terus menurus dan dalam jangka waktu yang lama. Resistensi bakteri terhadap antibiotik bisa terjadi dan menyebabkan bakteri lebih kuat dan tahan terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis resistensi bakteri E. coli pada susu kambing dan sapi yang terinfeksi mastitis subklinis terhadap beberapa antibiotik. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan mengkoleksi sampel susu dari peternak sapi dan kambing perah di beberapa kabupaten di Jawa Timur. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan manajemen pemeliharaan dan kesehatan ternak. Identifikasi ternak mastitis dilakukan dengan uji California Mastitis Test (CMT). Kultur bakteri E. coli dilakukan menggunakan media Nutrien Agar (NA) kemudian dilanjutkan menggunakan media selektif yaitu Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). Bakteri E. coli yang tumbuh ditandai dengan adanya koloni berwarna hijau mengkilap. Bakteri E. coli dibuat menjadi koloni tunggal dan dilanjutkan dengan inokulasi bakteri. Inokulasi bakteri diawali menggunakan media Lactose Broth (LB). Isolat disesuaikan kepadatan bakterinya menggunakan spektofotometer degan Panjang gelombang 625nm dan Optical Density 0,08-0,01. Isolat yang sudah sesuai ditanam pada media Muller Hinton Agar (MHA) sebanyak 50 µl dan diratakan menggunakan batang penyebar. Uji sensitivitas antibiotik dianalisis menggunakan teknik disx diffusion (cakram disk). Cakram disk yang sudah diberisi antibiotik ditempelkan pada media Muller Hinton Agar (MHA) dan diinkubasi selama 1 hari pada suhu 37°C. Zona hambat dihitung menggunakan penggaris dan disesuaikan dengan standar resistensi tiap antibiotik. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel dan gambar. Hasil menunjukkan bahwa susu sapi yang teridentifikasi E. coli sebanyak 10 sampel. Kota dengan jumlah sampel susu sapi positif E. coli paling banyak adalah Pasuruan yaitu 5 sampel. Bakteri E. coli dengan kategori resisten tertinggi ada pada antibiotik penisilin yaitu 100%, sedangkan antibiotik dengan sensitivitas paling tinggi adalah gentamisin. Jumlah sampel susu kambing positif E. coli paling banyak adalah kota Blitar yaitu 3 sampel. Bakteir E. coli dengan kategori resisten paling tinggi adalah antibiotik penisilin sedangkan antibitoik dengan nilai sensitivitas paling tinggi adalah gentamisin.en_US
dc.publisherPertanianen_US
dc.subjectUji Sensitivitasen_US
dc.subjectEscherichia Colien_US
dc.subjectSusu Kambingen_US
dc.titleUji Sensitivitas Escherichia Coli dari Susu Kambing dan Sapipenyebab Mastitis Subklinis terhadap Antibiotik Oxasillin, Gentamisin, Penisilin, Tetrasiklin, dan Eritromisinen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPeternakanen_US
dc.identifier.pembimbing1Hardian Addy Susilo S.P., M.P., Ph.Den_US
dc.identifier.pembimbing2Himmatul Khasanah, S.Pt, M.Sien_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 23 Mei 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record