Efek Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Kulit Bawang Merah pada Jaringan Hepar Rattus Norvegicus yang Terpapar Parasetamol
Abstract
Parasetamol merupakan antipiretik dan analgetik yang banyak digunakan masyarakat untuk mengatasi nyeri ringan. Parasetamol memberikan dampak yang baik apabila digunakan dalam dosis yang benar namun jika digunakan dalam dosis yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan peroksidasi lipid sehingga menimbulkan efek negatif pada tubuh yaitu kerusakan pada histopatologi pada hepar. Bawang merah merupakan tanaman umbi-umbian yang digunakan sebagai bahan tambahan makanan serta mengandung senyawa fenolik yang dapat meningkatkan aktivitas antiproliferasi, menghambat mutasi gen dan kanker, anti radang pada lambung, anti kejang, dan anti diare. Kandungan flavonoid yang terdapat pada ekstrak bawang merah juga menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan dan pengikat radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek hepatoprotektif ekstrak etanol kulit bawang merah terhadap jaringan hepar rattus norvegicus yang terpapar parasetamol Jenis penelitian yang digunakan adalah true eksperimental. Penelitian ini dilakukan menggunakan 24 ekor tikus yang dibagi 6 kelompok. Kelompok (KN) diberi DMSO 4% selama tujuh hari, (K-) diberi DMSO 4% selama tujuh hari dan parasetamol pada hari ketujuh, ( K+) diberi NAC 20mg selama tujuh hari lalu diberi parasetamol 1g/kgBB pada hari ketujuh, (P1) diberi ekstrak etanol kulit bawang merah 150mg/kgBB selama tujuh hari lalu pada hari ketujuh diberi parasetamol 1g/kgBB, (P2) diberi ekstrak etanol kulit bawang merah 300mg/kgBB selama tujuh hari lalu pada hari ketujuh diberi parasetamol 1g/kgBB, (P3) diberi ekstrak etanol kulit bawang merah 600 mg/kgBB selama tujuh hari lalu pada hari ketujuh diberi parasetamol 1g/kgBB. Sebagai kesimpulan ekstrak etanol kulit bawang merah dengan dosis semakin tinggi semakin mampu mencegah kerusakan jaringan hepar akibat terpapar parasetmol.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]