Uji Ketahanan Beberapa Varietas Padi Aromatik Terhadap Penyakit Blast (Pyricularia oryzae Cav.) Menggunakan Marka RAPD
Abstract
Varietas padi aromatik di Indonesia sangat beragam tetapi masih belum ada informasi genetic terkait kekerabatan padi yang terinfeksi penyakit blas. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kekerabatan antar varietas padi aromatik yang terserang penyakit blas menggunakan primer RAPD dan melihat ketahanannya berdasarkan gejala penyakit. Metode yang digunakan adalah dengan melihat gejala serangan pada permukaan daun dan metode RAPD-PCR (Random Amplified Polymorphic DNA) untuk mengetahui ketahanan secara molekular. Gejala serangan yang ditimbulkan pada permukaan daun menjadi indikator ketahanan dan dihitung menggunakan rumus tingkat keparahan penyakit dari IRRI. Hasil pengamatan dari 20 varietas terbagi menjadi 3 kategori yaitu rentan, moderat, dan tahan. Varietas rentan yaitu 6 varietas, moderat 11 varietas, sedangkan kategori tahan terdapat 3 varietas. Analisis genetic dilakukan dengan RAPD-PCR dengan menggunakan primer OPG17, OPK12, OPG19, OPF 17, OPF 19, OPG 18, OPF 06, OPH 18, OPI 11, OPA 05 dan OPC 02. Primer tersebut berkaitan dengan ketahanan terhadap penyakit blas dan telah dideteksi pada varietas yang tahan. Hasil dari RAPD-PCR ditemukan 46 pita polimorfik. Primer tersebut ditemukan pada varietas sampel padi aromatik kategori tahan hingga varietas rentan kecuali primer OPA 05, OPF 19 dan OPF 17 yang tidak ditemukan pada semua sampel. Primer yang paling banyak teramplifikasi adalah OPH 18 terdapat 9 pita, sedangkan pita yang paling sedikit adalah primer OPG 19 dengan 3 pita pada 1 varietas. Hasil dari UPGMA membentuk 2 cluster, cluster peratama terdapat 19 varietas dan cluster 2 terdapat 1 varietas yaitu Mentik Wangi. Nilai kemiripan genetic paling tinggi yaitu 0.727 pada varietas Mentik Wangi Banjarnegara dengan Situ Patenggang, dan Inpari 7 Lanrang dengan Gogo Fatuk Masin
Collections
- MT-Agronomy [35]