dc.description.abstract | Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau keduanya. Prevalensi diabetes secara global mencapai 537 juta
jiwa dan jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat. Karakteristik utama
penyakit DM adalah hiperglikemia. Hiperglikemia adalah salah satu faktor risiko
dari berbagai macam komplikasi diabetes, baik komplikasi mikrovaskular ataupun
makrovaskular. Jika sudah timbul komplikasi, maka pasien akan jauh lebih sulit
untuk ditangani karena penyakit pasien menjadi irreversible. Terapi farmakologi
DM yang mayoritas menggunakan bahan kimia, masih menimbulkan banyak efek
samping. Banyaknya efek samping dari terapi farmakologi DM memunculkan
inovasi alternatif terapi DM menggunakan bahan yang berasal dari alam. Salah
satu produk alami yang memiliki efek anti hiperglikemia adalah neem gum atau
getah tanaman mimba (Azadirachta indica).
Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan rancangan
penelitian randomized pretest-posttest control group design. Penelitian ini
dilakukan di laboratorium farmakologi, fisiologi, dan biokimia Fakultas
Kedokteran Universitas Jember. Jumlah hewan coba yang digunakan sebanyak 24
ekor tikus jantan galur wistar (Rattus norvegicus) dengan berat badan 200-300
gram yang dirandomisasi menggunakan teknik stratified random sampling.
Terdapat enam kelompok yaitu, KN, P0, P1, P2, P3, dan P4. Kelompok K0
diberikan aqudes per oral. Kelompok P0 diinjeksi STZ 45 mg/kgBB dan diberi
aquades per oral. Kelompok P1 diinjeksi STZ 45 mg/kgBB dan diberi larutan
neem gum 3,75 mg/kgBB per oral. Kelompok P2 diinjeksi STZ 45 mg/kgBB dan
diberi larutan neem gum 7,5 mg/kgBB per oral. Kelompok P3 diinjeksi STZ 45
mg/kgBB dan diberi larutan neem gum 15 mg/kgBB per oral. Kelompok P4 diinjeksi STZ 45 mg/kgBB dan diberi larutan neem gum 30 mg/kgBB per oral.
Penelitian berlangsung selama 28 hari. Data berupa kadar glukosa darah puasa
yang diambil di ujung ekor tikus menggunakan glukometer setelah tikus
diinjeksikan STZ dan di akhir penelitian.
Berdasarkan uji Paired T-Test, kelompok P2, P3, dan P4 mengalami
penurunan kadar glukosa darah puasa yang signifikan (p<0,05), sedangkan
kelompok P1 mengalami penurunan kadar glukosa darah puasa walaupun
penurunannya tidak signifikan. Berdasarkan kurva uji regresi dari rata-rata selisih
kadar glukosa darah pre-test dan post-test, didapatkan persamaan y = -1,288x2
–
57,319x - 87.771. Melalui persamaan tersebut, didapat dosis kerja minimal dan
maksimal neem gum dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa adalah 1,6
dan 22 gram/kgBB. Dosis efektif minimal dan maksimal neem gum dalam
menurunkan kadar glukosa darah puasa dicari menggunakan uji regresi dari ratarata glukosa darah post-test. Nilai persamaan kuadrat yang didapat ialah
y=1,059x2
– 46,576x + 534. Sehingga dosis efektif minimal dan maksimal neem
gum dalam menurunkan kadar glukosa darah puasa adalah 12 dan 15 gram/kgBB. | en_US |