Show simple item record

dc.contributor.authorSARI, Riska Laksmita
dc.contributor.authorABROR, Hadziqul
dc.contributor.authorSAPUTRI, Eriska Eklezia Dwi
dc.contributor.authorWELAYATURROMADHONA, Welayaturromadhona
dc.date.accessioned2023-05-11T07:33:33Z
dc.date.available2023-05-11T07:33:33Z
dc.date.issued2022-06-26
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116100
dc.description.abstractCoal Bed Methane (CBM) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Gas Metana Batu Bara, merupakan salah satu sumber energi baru yang termasuk dalam kategori hidrokarbon nonkonvesional. CBM dinilai dapat menjadi energi alternatif gas konvensional. Diperkirakan terdapat 11 cekungan batubara darat di Indonesia dengan total sumber daya CBM prospektif sebesar 453,3 TCF. Cekungan-cekungan tersebut tersebar di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Menurut studi yang dilakukan oleh beberapa peneliti, potensi CBM pada batu bara di Indonesia sebagian besar pada kelompok high-rank coal yang artinnya memiliki cadangan energi atau kalori yang besar. Terkait perkembangan wilayah kerja pengembangan CBM di Indonesia, dari semula berjumlah 54 blok CBM yang sudah dilakukan tanda tangan kontrak antar pemerintah dengan kontraktor, hanya tersisa 34 blok yang terdaftar dengan 2 blok dalam proses terminasi. Adannya trend menurun pengembangan proyek CBM di Indonesia ini disebabkan beberapa faktor, diantarnnya faktor teknis dan non teknis yang salah satunnya terkait regulasi pengembangan CBM sebagai gas nonkonvensional.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal Teknologi Sumberdaya Mineral (JENERAL)en_US
dc.subjectCBMen_US
dc.subjecthidrokarbon nonkonvensionalen_US
dc.subjecthigh-rank coalen_US
dc.titleCoal Bed Methane di Indonesia: Review dan Permasalahannyaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record