dc.description.abstract | Kesuburan tanah pada lahan sawah sangat penting untuk ditingkatkan, dimana
lahan sawah sangat menentukan dalam produksi pangan di Indonesia, salah satu aspek
yang menentukan kesuburan tanah adalah unsur hara kalium yang mempengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman pangan. Penggunaan pupuk kimia
secara berlebihan akan berdampak pada kondisi kesehatan tanah. Tanah akan
mengalami kehilangan porositas yang disebabkan kandungan asam sulfat dan asam
klorida sehingga menyebabkan rusaknya mineral tanah. Upaya dalam meningkatkan
produktivitas tanaman padi, jagung dan kedelai salah satunya adalah menerapkan
teknologi spesifik lokasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui status
harkat ketersediaan unsur hara kalium pada lahan sawah di Kabupaten Banyuwangi,
mengetahui korelasi K_dd dengan tekstur, berat volume, berat jenis partikel, pH, KTK
dan c -organik pada lahan sawah di Kabupaten Banyuwangi, dan mengetahui
penggunaan dosis K_dd pada pupuk untuk tanaman padi, jagung dan kedelai pada
lahan sawah di Kabupaten Banyuwangi.
Tahapan penelitian terdiri dari tahap persiapan, pengambilan contoh tanah di
lapang, tahap analisis tanah, dan interpretasi hasil. Metode yang digunakan dalam
pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel
berdasarkan peta clustering yang menghasilkan 92,68% variabel dicompositkan
menjadi 49 titik lokasi sampel, pengambilan dilakukan dengan mengambil sampel
tanah sedalam 10 -20 cm. Metode yang digunakan dalam analisis laboratorium kalium
menggunakan metode (NH4Oac 1 N Ph 7), KTK menggunakan (
NH4Oac 1 N Ph 7), C -organik menngunakan (kurmis), pH menggunakan (Ph meter), tekstur menggunakan
(pipet), BJP menggunakan (piknometer), dan BV menggunakan (lilin). Olah data
dilakukan dengan uji Normalitas dan Homogenitas tujuannya yaitu untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Uji normalitas
menggunakan metode Kolmogrov Smirnov, setelah itu diilanjutkan dengan uji
homogenitas menggunakan uji Leveane. Hasil uji normalitas dan homogenitas
dilanjutkan dengan uji T-test, hal ini dikarenakan data tidak berdistribusi normal dan
tidak homogen. Uji T-test pada kalium menunjukkan dengan nilai Sig. yaitu <0.01,
dengan demikian adanya perbedaan kandungan unsur hara kalium pada setiap Desa di
Kabupaten Banyuwangi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kalium pada lahan sawah di
Kabupaten Banyuwangi memiliki harkat sangat rendah, rendah dan sedang. Kalium
memiliki hubungan yang signifikan dengan berat volume, tekstur pasir, tekstur clay
dan kapasitas tukar kation (KTK). Unsur hara kalium memiliki hubungan yang Sig. <
0.05 dengan produktivitas tanaman kedelai. Jenis pupuk yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu pupuk KCl, NPK 15 -10-12 dan NPK 16 -16 -16. Hasil rekomendasi
pemupukan yaitu tanaman padi KCl tinggi (39 -51 kg/ha), pupuk NPK 15 -10 -12
berkisar sedang sampai tinggi (144 -300 kg/ha), NPK 16 -16 -16 berkisar sedang
sampai tinggi (81 -181 kg/ha). Tanaman jagung KCl tinggi (60 -80 kg/ha), NPK 15 -
10 -12 rendah berkisar (0 -75 kg/ha), NPK 16 -16 -16 rendah berkisar (0 -49 kg/ha).
Tanaman kedelai KCl tinggi (60 -80 kg/ha), NPK 15 -10 -12 tinggi berkisar (26 -39
kg/ha), NPK 16 -16 -16 tinggi berkisar (26 -39 kg/ha). | en_US |