Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dan Pemilihan Kata dalam Menulis Kembali Teks Nonfiksi Tema 7 Subtema 1 Kelas IV B SDN Klompangan 02 Jember
Abstract
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan anggota masyarakat
ketika menginginkan untuk saling berkomunikasi. Sebagai makhluk sosial,
manusia selalu melakukan komunikasi dengan sesamanya. Pembelajaran bahasa
Indonesia dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa dalam
berbahasa baik dalam bentuk lisan maupun tulis menggunakan bahasa yang baik
dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Dalam praktik di lapangan, pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar masih banyak dijumpai ketidaksesuaian dan penyimpangan antara
penggunaan bahasa tulis siswa dengan kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan
berbahasa adalah penyimpangan berbahasa yang tidak sesuai dengan sistem.
Kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa dalam suatu proses pembelajaran
menunjukkan tujuan pembelajaran itu belum tercapai.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah jenis-jenis
kesalahan penulisan huruf kapital dan pemilihan kata dalam menulis kembali
cerita nonfiksi menggunakan bahasa sendiri siswa kelas IV B SDN Klompangan
02 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022?; 2) Apakah faktor penyebab kesalahan
penulisan huruf kapital dan pemilihan kata dalam menulis kembali cerita nonfiksi
menggunakan bahasa sendiri siswa kelas IV B SDN Klompangan 02 Jember
Tahun Pelajaran 2021/2022?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan: 1) Untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan penulisan huruf
kapital dan pemilihan kata dalam menulis kembali cerita nonfiksi menggunakan
bahasa sendiri siswa kelas IV B SDN Klompangan 02 Jember Tahun Pelajaran
2021/2022, 2) Untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan penulisan huruf
kapital dan pemilihan kata dalam menulis kembali cerita nonfiksi menggunakan Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Sumber data yaitu siswa kelas IV B SDN Klompangan 02 Jember. Data yang
diambil melalui dokumentasi hasil penulisan siswa serta data diri siswa. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, tes, dan
dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari tiga proses, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dan pembahasan menunjukkan kesalahan penulisan huruf kapital dan
pemilihan kata dalam menulis kembali teks nonfiksi pada siswa kelas IV B SDN
Klompangan 02 Jember masih sering dilakukan oleh siswa. Kemampuan menulis
dengan menerapkan kaidah penulisan huruf kapital dan pemilihan kata secara
tepat dari hasil tulisan siswa dalam menulis kembali teks nonfiksi sangat
bervariasi. Kesalahan yang dilakukan siswa dapat mengganggu tercapainya
pembelajaran. Dalam aktivitas menulis tentu tidak luput dari kesalahan berbahasa.
Kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa harus dikurangi sampai ke batas
sekecil-kecilnya. Jika memungkinkan dapat dihilangkan sehingga tidak menjadi
penghambat peningkatan pengetahuan siswa terhadap kaidah bahasa yang sedang
dipelajari. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang menyebabkan
kesalahan berbahasa.
Kesimpulannya adalah terdapat jenis-jenis kesalahan penulisan huruf
kapital dan pemilihan kata dalam menulis kembali cerita nonfiksi terdapat dua
kesalahan yaitu: (1) Kesalahan penulisan huruf kapital pada judul karangan, (2)
Kesalahan penulisan huruf kapital pada isi karangan, (3) Kesalahan pemilihan
kata penggunaan kata baku/nonbaku. Prosentase yang terdapat pada kesalahan
penulisan huruf kapital (KPHK) tergolong ke dalam kategori kesalahan sedang
dengan perolehan prosentase sebesar 43,53%. Kesalahan penggunaan bahasa
baku/nonbaku pada penulisan kembali teks nonfiksi siswa kelas IV B SDN
Klompangan 02 Jember termasuk ke dalam kategori rendah dengan perolehan
prosentase 28,46%. Faktor penyebab kesalahan penulisan huruf kapital dan
pemilihan kata dalam menulis kembali teks non fiksi menggunakan bahasa sendiri kelas IV B SDN Klompangan 02 Jember masih sering dilakukan oleh siswa.
Penyebab terjadinya kesalahan tersebut diantaranya: (1) terpengaruh oleh bahasa
daerah atau bahasa ibu, (2) kurang peduli akan penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, (3) rendahnya minat belajar siswa, (4) kurangnya pemahaman
siswa mengenai aturan penulisan huruf kapital dan pemilihan kata, dan (5)
kurangnya perhatian dari orang tua.