dc.description.abstract | Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting yang menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia. Padi dijadikan sumber karbohidrat dan energi oleh sebagian besar penduduk wilayah Indonesia. Padi hitam merupakan salah satu padi lokal yang mempunyai keunggulan dibandingkan padi yang lainnya. Padi hitam mengandung sedikit protein dengan kandungan zat besi tinggi. Padi hitam memiliki pigmen alami yaitu mengandung antosianin yang di produksi oleh aleuron dan endospermia dengan intensitas tinggi hingga berwarna ungu pekat sampai mendekati hitam. Keragaman tanaman padi hitam semakin menurun di karenakan tanaman tersebut memiliki kekurangan yang menyebabkan masyarakat tidak membudidayakannya. Kekurangan tanaman padi hitam yaitu memiliki umur tanam ≥ 150 hari, habitus tanaman tinggi, dan hasil rendah. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk menambah keragaman padi hitam yaitu dengan melakukan perendaman kolkisin yang tujuannya agar mendapatkan varietas baru dan berpengaruh terhadap pertumbuhan pada tanaman tersebut. Kolkisin merupakan alkaloid yang terdapat pada benih dan umbi Colchicem autumnale. Pengaruh perendaman kolkisin pada tanaman padi yang mempunyai presentase terbaik yaitu dengan konsentrasi 250 ppm selain konsentrasi kontrol perendaman dilakukan selama 6 jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari perendaman kolkisin dengan konsentrasi 500 ppm dan waktu perendaman yang berbeda terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas padi hitam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4x3. Faktor yang pertama yaitu lama perendaman dengan 4 taraf perlakuan yaitu 0 jam, 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Faktor kedua yaitu beberapa varietas lokal padi antara lain varietas mentikwangi, varietas jliteng, dan varietas krayan. Perlakuan di ulang sebanyak 3 kali, setiap perlakuan dikombinasikan menjadi 12 sehingga menghasilkan 36 unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan lama perendaman yang terbaik pada 6 jam di variabel kecepatan pertumbuhan, tinggi tanaman, dan jumlah anakan produktif. Sedangkan untuk beberapa perlakuan varietas yang terbaik dimiliki oleh P2 (varietasn Jliteng) di variabel jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah berisi, dan persentase gabah berisi.Tidak terjadi adanya interaksi antar perlakuan lama perendaman dan beberapa vaietas yang berbeda. | en_US |