dc.description.abstract | Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu masalah gizi kesehatan masyarakat yang
biasanya dialami oleh balita yang gagal dalam pertumbuhannya. Salah satu pencegahan yang
dapat dilakukan yaitu dengan memperhatikan asupan makanan bergizi dan beraneka ragam.
Kecamatan Sumberjambe memiliki kejadian stunting tertinggi sebesar 29,35% dengan Desa
Jambearum berada di urutan pertama yang memiliki kasus stunting berjumlah 148 kasus.
Sedangkan untuk prevalensi pola pangan harapan, Kecamatan Sumberjambe memiliki PPH
rendah sebesar 77,06%. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
skor Pola Pangan Harapan (PPH) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di
Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Metode: Penelitian ini
menggunakan metode cross sectional dengan sampel berjumlah 81. Instrumen yang digunakan
adalah form skor PPH dan form recall 2x24 jam dan dilakukan pengukuran antropometri TB.
Teknik pengambilan sampel menggunakan simple randome sampling. Analisis data
menggunakan uji Chi Square. Hasil: hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting
ditemukan sebesar 39,5% dan mayoritas balita memiliki pola pangan harapan yang rendah
yaitu sebesar 50.57% dengan energi rata-rata 672,48 kkal pada balita usia 24-59 bulan. Dari
analisis chi-square diperoleh nilai p = 1,000. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara Pola
Pangan Harapan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Jambearum Kecamatan
Sumberjambe Kabupaten Jember. | en_US |