| dc.description.abstract | Pakcoy memiliki kandungan vitamin yang baik dan bermanfaat bagi 
kesehatan yaittu K, A, C, E dan folat. Mineral yang terkandung di dalam tanaman 
pakcoy dimanfaatkan khususnya ibu hamil. Di Indonesia, produksi pakcoy di 
tahun 2019 hingga 2021 terus meningkat. Sehingga produksi pakcoy memenuhi 
kebutuhan permintaan konsumen.
Permintaan pasar yang cukup tinggi menjadikan permasalahan pada petani 
yang dimana dalam pemupukan masih menggunakan anorganik agar tanaman 
menghasilkan tanaman yang baik, sehingga pemberian pupuk anorganik yang 
terus menerus akan mengganggu kesehatan bagi konsumen. Maka dari itu perlu 
adanya penggunaan pupuk organik seperti pupuk organik cair limbah ikan untuk 
mengurangi kandungan kimia yang diaplikasikan pada tanaman pakcoy. 
Pemberian pupuk organik juga perlu memperhatikan dosis untuk pengaplikasian 
pada tanaman. Semakin tinggi dosis yang diberikan pada tanaman maka 
kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, tak lain 
seringnya frekuensi pemberian pupuk organik cair maka kandungan unsur hara 
juga semakin tinggi.
Tujuan penelitian untuk mengetahui konsentrasi dan frekuensi penggunaan 
pupuk organik cair limbah ikan pada pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. 
Penelitian ini dilaksanakan di lahan Agrotechnopark Universitas Jember. 
Penelitian ini dilakukan pada 18 Agustus 2022 sampai 14 Oktober 2022 dengan 
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Penelitian 
terdiri dari dua faktor dengan 4 perlakuan konsentrasi (D) yaitu D1=7 ml, D2=10
ml, D3=13ml dan D4=16ml dengan 3 perlakuan frekuensi (F) yaitu F1 =
(Pemberian 2 kali : 5 hst dan 10 hst), F2 = (Pemberian 3 kali : 5 hst, 10 hst dan 15
hst) dan F3 = (Pemberian 4 kali: 5 hst, 10 hst, 15 hst dan 20 hst). Sehingga diperoleh 12 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Jumlah 
keseluruhan percobaan terdiri dari 12 x 3 = 36 unit percobaan. Parameter yang 
diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, laju pertumbuhan, luas daun 
tanaman, berat segar tanaman, berat kering tanaman dan kadar klorofil daun. Data 
yang telah didapatkan dari hasil pengamatan akan dianalisis dengan sidik ragam 
atau analisis of varian (ANOVA), apabila menghasilkan pengaruh nyata atau
berbeda nyata secara statistic, maka akan dilajukan Uji Jarak Berganda Duncan 
atau Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf tingkat kesalahan 5%. 
Hasil menujukkan bahwa interaksi perlakuan konsentrasi dan frekuensi 
berpengaruh nyata pada variabel jumlah daun dengan perlakuan terbaik yaitu pada 
frekuensi 4 kali pemberian (5 hst, 10 hst, 15 hst dan 20 hst). Perlakuan faktor 
tunggal konsentrasi berpengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, berpengaruh 
sangat nyata pada variabel jumlah daun, berat segar tanaman dan berat kering 
tanaman, berpengaruh tidak nyata pada variabel laju pertumbuhan luas daun 
tanaman dan kadar klorofil. Faktor tunggal frekuensi berpengaruh nyata pada 
variabel luas daun tanaman, berpengaruh sangat nyata pada variabel tinggi 
tanaman, jumlah daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman dan 
berpengaruh tidak nyata pada variabel laju pertumbuhan, kadar klorofil. | en_US |