dc.contributor.author | SHALIHAH, Adinda Ayu Sauma | |
dc.date.accessioned | 2023-05-04T06:49:05Z | |
dc.date.available | 2023-05-04T06:49:05Z | |
dc.date.issued | 2023-02-28 | |
dc.identifier.nim | 171510701027 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115846 | |
dc.description.abstract | Walang sangit merupakan salah satu hama utama yang sering kali ditemukan di lahan pertanaman padi. Spesies walang sangit yang banyak ditemukan menyerang tanaman padi di wilayah Asia terutama Indonesia yaitu Leptocorisa oratorius. Keberadaan walang sangit di lahan dengan jumlah yang banyak sangat berbahaya dikarenakan dapat menyebabkan persentase gabah yang bernas menurun, sedangkan penggunaan insektisida sintesis terutama di kalangan petani untuk mengendalikan hama walang sangit frekuensinya masih tinggi dapat berdampak pada ekosistem seperti merusak areal pertanaman. Jamur Metarhizium anisopliae merupakan salah satu APH yang telah banyak dimanfaatkan untuk mengendalikan serangga hama selain itu penggunaan APH dapat mengurangi intensitas penggunaan insektisida sintesis, dalam pengembangan jamur M. anisopliae sebagai APH perlu diperhatikan jenis media yang digunakan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian yaitu rancangan acak lengkap (RAL) faktorial, dengan 6 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Pada perlakuan M6I1 menunjukkan tingkat mortalitas tertinggi yaitu sebesar 83,33%. Nilai LC50 sebesar 2,11 × 105 dan nilai LT50 terdapat pada kosentrasi 108 yaitu dengan waktu 4,49 hari. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | TOKSISITAS | en_US |
dc.subject | METARHIZIUM ANISOPLIAE | en_US |
dc.title | Uji Toksisitas Tiga Isolat Metarhizium Anisopliae yang Ditumbuhkan pada Media yang Berbeda terhadap Walang Sangit Leptocorisa Oratorius F | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Proteksi Tanaman | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Prof. Dr. Ir. Suharto, M.Sc | en_US |
dc.identifier.finalization | Finalisasi tanggal 4 Mei 2023_M.Arif Tarchimansyah | en_US |