Studi Pemetaan dan Mitigasi Bencana Banjir Bandang Wilayah Kabupaten Jember
Abstract
Bencana merupakan sebuah gangguan serius terhadap fungsi komunitas atau 
masyarakat pada skala apapun karena peristiwa berbahaya dengan kondisi paparan, 
kerentanan, dan kapasitas yang menyebabkan kerugian, kematian, ekonomi dan 
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh faktor alam maupun non alam. Jawa 
Timur termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi bencana 
banjir bandang. Peristiwa banjir bandang berpotensi untuk terulang, terlebih jika 
alih fungsi lahan di kawasan hutan dialihfungsikan menjadi kawasan perkebunan. 
Penyebab alih fungsi lahan diakibatkan oleh pertumbuhan jumlah penduduk 
semakin meningkat. Mengakibatkan peningkatan kebutuhan tempat tinggal dan 
kebutuhan pokok lainnya. Alih fungsi kawasan hutan yang semakin tidak terkendali 
dapat menyebabkan bencana banjir bandang yang semakin parah, karena hilangnya 
daerah resapan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan 
masyarakat terhadap bencana banjir bandang, serta mengetahui eksistensi 
kelembagaan dalam mitigasi bencana banjir bandang di wilayah Kabupaten Jember 
terpilih. Penelitian ini menggunakan data primer berupa kepadatan penduduk, 
masyarakat kelompok rentan, lahan produktif, PDRB, penggunaan lahan, serta 
jumlah rumah, fasilitas umum dan fasilitas kritis serta data kuisioner dari responden 
expert di bidang kebencanaan. Metode pengolahan data dengan overlay peta 
menggunakan GIS, serta AHP. Berdasarkan hasil analisis menyebutkan bahwa 
kerentanan masyarakat terhadap bencana banjir bandang di klasifikasikan menjadi 
dua yaitu kerentanan sedang dan tinggi. Kelas kerentanan tinggi berada di Desa 
Tegalbesar, Kaliwining dan Nogosari. Sedangkan desa lain masuk kedalam 
kerentanan sedang pada bencana banjir bandang. Hasil analysis AHP terkait 
mitigasi bencana banjir bandang di wilayah Kabupaten Jember terpilih didapatkan 
hasil analisis dalam mitigasi bencana banjir bandang yaitu dalam aspek tata kelola 
dengan alternatif perlu adanya pembaruan dokumen penataan ruang berbasis 
mitigasi bencana serta pembaruan tata kelola kelembagaan terkait mitigasi bencana.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4394]