Pengembangan Media Lkpd Berbasis Kolaboratif untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik pada Materi IPA Kelas VIII Smp
Abstract
Penguasaan keterampilan proses sains dalam pembelajaran IPA sangat
penting dimiliki oleh peserta didik. Keterampilan proses sains akan membantu
peserta didik untuk lebih mudah untuk belajar ke tingkatan yang lebih tinggi yakni
dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan permasalahan terkait dengan
pengetahuan alam. Berdasarkan kegiatan wawancara dan observasi dapat
diketahui bahwa keterampilan proses sains peserta didik masih cukup rendah dan
hal ini sejalan dengan hasil studi literatur yang menunjukkan bahwa tingkatan
keterampilan proses sains pada peserta didik berada pada tingkatan yang sangat
rendah. Faktor yang memengaruhi rendahnya keterampilan proses sains peserta
didik salah satunya adalah kurang efektifnya media pembelajaran, kurang
menariknya media pembelajaran, dan buku pelajaran yang kurang memacu
semangat peserta didik.
Langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
mengembangkan media pembelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan produk
berupa media LKPD berbasis kolaboratif materi IPA SMP kelas VIII. Jenis
penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan
model pengembangan Plomp yang terdiri dari 3 tahapan yakni pendahuluan
(Preliminary research), tahap pembuatan prototipe (Prototyping stage), dan tahap
penilaian (Assesment phase). Kemudian setelah mengembangan media maka perlu
dilakukan uji coba produk dengan subjek uji coba adalah peserta didik kelas VIII
A SMP Negeri 2 Ajung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas,
kepraktisan, dan keefektifan media LKPD berbasis kolaboratif dalam
meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik.
Validitas media LKPD berbasis kolaboratif untuk meningkatkan
keterampilan proses sains peserta didik diperoleh hasil validasi dari tiga validator
adalah sebesar 93,25% yang masuk dalam kategori sangat valid. Kemudian
dilakukan uji coba produk kepada peserta didik kelas VIII A di SMP Negeri 2
Ajung yang dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Hasil uji coba lapangan yang
diperoleh dari data observasi keterlaksanaan oleh tiga observer adalah sebesar
96,45% yang masuk dalam kategori sangat praktis. Sedangkan hasil uji coba
lapangan untuk mengetahui keefektifan media dilakukan dengan pemberian
pretest sebelum diberikan treatment dan pemberian postest setelah diberikan
treatment dengan uji N-Gain adalah sebesar 0,6 yang mana masuk dalam kategori
sedang.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa 1)
media LKPD berbasis kolaboratif untuk meningkatkan keterampilan proses sains
memperoleh kriteria sangat valid, 2) media LKPD berbasis kolaboratif layak
digunakan dalam pembelajaran dengan 3 kali pertemuan diperoleh presentase
96,45%, dan 3) media LKPD berbasis kolaboratif efektif untuk meningkatkan
keterampilan proses sains peserta didik dengan perolehan uji N-Gain 0,6 masuk
dalam kriteria sedang.