Pengembangan Media Video Berbasis Vlog Now dalam Muatan IPA Tema Peristiwa dalam Kehidupan di Kelas V SDN Sumbersari 02 Jember
Abstract
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang menawarkan berbagai
kemudahan salah satunya ialah dalam hal media pembelajaran. Sejalan dalam hal
tersebut, pembelajaran juga akan kurang dipahami peserta didik apabila hanya
memberikan materi secara eksplisit, mengingat pembelajaran materi ilmu
pengetahuan alam sering dianggap susah karena banyak sekali hal-hal yang tidak
memungkinkan untuk dihadirkan langsung dalam lingkup peserta didik. Terbukti
pada buku siswa kelas V terkait materi ilmu pengetahuan alam tentang menganalisis
perubahan wujud benda dipengaruhi oleh perubahan suhu. Materi tersebut tidak
akan menarik dan diingat oleh peserta didik apabila hanya disajikan dalam bentuk
teks, butuh adanya pengalihan atas gambaran yang dipikirkan oleh peserta didik.
Media yang disarankan oleh buku guru sudah cukup baik, namun perlu alternatif
media pembelajaran yang mampu memvisualkan pemikiran peserta didik dan
menarik agar peserta didik mampu mengatasi keterbatasan ruang mengenai
perubahan wujud benda dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Pengembangan media video berbantu aplikasi vlog now tentunya
berhubungan dengan proses pembelajaran, dikarenakan hasil pengembangan
tersebut dapat menjadi alat bantu guru dalam menjelaskan materi perubahan wujud
benda yang dipengaruhi oleh perubahan suhu. Tentunya materi perubahan wujud
benda paling tepat menggunakan media video, dikarenakan dalam video dapat
memvisualkan contoh wujud benda yang dapat berubah bentuk dipengaruhi oleh
perubahan suhu disekitar benda tersebut tanpa harus menghadirkan objek nyata
benda tersebut.
Pemilihan aplikasi vlog now dalam proses pengembangan media video
berlandaskan pada analisa kebutuhan di SDN Sumbersari 02 Jember. Ketersediaan
perangkat komputer yang mampu menjalankan aplikasi vlog now didukung dengan kelebihan aplikasi yang tidak berbayar, sehingga mendukung dalam proses
pengembangan. Hal tersebut menjadikan keunggulan aplikasi vlog now
dikarenakan perangkat yang tersedia mampu menjalankan aplikasi tersebut,
walaupun terdapat program aplikasi lain yang lebih unggul dari aplikasi vlog now
dalam keberagaman fitur yang ditampilkan. Lebih lagi penggunaan aplikasi vlog
now yang mudah, dikarenakan mempunyai interface yang mudah dipahami, bagi
pengguna yang baru memakainya sekalipun.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini
yaitu “Bagaimanakah validasi dan efektifitas pengembangan media video berbasis
vlog now dalam muatan IPA tema peristiwa dalam kehidupan di kelas V SDN
Sumbersari 02 Jember?”. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kevalidan dan keefektifan pengembangan
media video berbasis vlog now dalam muatan IPA tema peristiwa dalam kehidupan
di kelas V SDN Sumbersari 02 Jember. Kevalidan diperoleh dari saran dan kritik
oleh validator melalui angket validasi dengan setiap butir pertanyaan yang
berhubungan dengan kualitas media video yang dikembangkan. Keefektifan media
video diperoleh dari hasil skor tes peserta didik setelah menggunakan media video
tersebut. Lebih lagi melalui angket respon peserta didik yang menunjukan
bagaimana respon peserta didik pada proses pembelajaran menggunakan media
video tersebut yang dapat menunjukan keefektifan media tersebut, didukung
dengan wawancara terhadap responden atau guru yang menggunakan media
tersebut.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini berupa
penelitian pengembangan (R&D) oleh Borg and Gall. Penelitian terdiri atas 8 tahap
yaitu: (1) Observasi untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
kebutuhan pengembangan produk pada tempat penelitian; (2) Perencanaan produk
dilakukan dengan merumuskan judul penelitian, dengan didukung perumusan
masalah yang akan dipecahkan serta teori-teori yang relevan dengan judul
penelitian, prosedur dan metode penelitian yang mendukung kualitas produk yang
akan dikembangkan; (3) Pengembangan desain produk awal bertujuan untuk
mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan, dengan diuji validasinya, agar pengembangan produk dapat di uji cobakan ; (4) Validasi produk merupakan tahap
proses penilaian berupa saran dan kritik yang dilakukan oleh validator untuk
mengetahui keefektifan media yang dikembangkan; (5) Revisi desain produk Revisi
desain produk dilakukan jika produk yang dikembangkan dari hasil penilaian
validator kurang layak atau terdapat kelemahan untuk diuji cobakan, sehingga perlu
dilakukan perbaikan;
(6) Uji coba produk bertujuan memberikan informasi tentang kekurangan
desain produk melalui pertanyaan tidak terstruktur yang sesuai dan mencakup isi
dari produk yang dikembangkan untuk perbaikan produk; (7) Revisi produk
dilakukan setelah menerima umpan balik terkait desain produk awal oleh subjek
penelitian, sehingga diperlukan perbaikan desain produk; (8) Uji coba keefektifan
bertujuan untuk mengetahui keefektifan produk yang dikembangkan dan layak
untuk digunakan, melalui tes hasil belajar setelah menggunakan produk yang
dikembangkan dan hasil dari respon siswa melalui angket yang diberikan. Tahap
produksi masal dan desiminasi tidak dilakukan karena peneliti hanya ingin melihat
keefektifan media pembelajaran.
Hasil analisis data validasi media video pembelajaran oleh validator yang
dilakukan satu tahap mendapati beberapa saran dan kritik yang menjadikan terdapat
perubahan kecil dalam media yang dikembangkan seperti bahasa yang digunakan,
suara yang terlalu kecil dan video yang terlalu panjang. Hasil skor validasi
mendapat skor sebesar 91 dengan kategori sangat layak, sesuai dengan kriteria hasil
validasi produk. Hal ini dapat dilihat dari penilaian yang berhubungan dengan
kualitas media, baik dari isi, kelayakan media, serta kemenarikan media video
pembelajaran yang dikembangkan. Hasil validasi tersebut menunjukan bahwa
media video pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan sebagai
media dalam kegiatan pembelajaran
Hasil pengembangan media video pembelajaran dilihat dari hasil skor
kriteria kelayakan produk dari validator untuk mengetahui kevalidan media. Hasil
tes belajar dan angket respon peserta didik untuk mengetahui keefektifan media
dalam proses pembelajaran didukung oleh hasil wawancara dengan guru kelas V
SDN Sumbersari 02 Jember. Hasil penelitian menunjukan bahwa peserta didik kelas V SDN Sumbersari 02 Jember yang berjumlah 34 peserta didik, menunjukan
9 peserta didik mendapat nilai baik (71-80) dan 21 peserta didik mendapat nilai
sangat baik (81-100), setelah mengikuti pembelajaran menggunakan media video
pembelajaran. Hal tersebut menunjukan bahwa 80% peserta didik mendapat nilai
baik dan sangat baik sesuai dengan standar yang ditetapkan sebelumnya terkait
keefektifan media yang dikembangkan.
Hasil dan analisis data angket respon peserta didik diperoleh hasil sebesar
88,4. Hasil jawaban respon peserta didik melalui secara keseluruhan menunjukan
bahwa terdapat respon yang baik setelah menggunakan media video dalam proses
pembelajaran. Skor perhitungan hasil angket respon peserta didik tersebut
kemudian dikonfirmasikan dengan kriteria keefektifan produk menunjukan
kategori sangat efektif. Lebih lagi, garis besar jawaban dari responden yaitu guru
kelas V SDN Sumbersari 02 Jember terkait bagaimana proses pembelajaran
menggunakan media video terbilang efektif, dikarenakan hasil tes yang
menunjukan kesuaian dengan kriteria yang ditetapkan bahwa 80% peserta didik
mendapat nilai baik dan sangat baik. Terutama pada respon peserta didik menjadi
lebih antusias dan memperhatikan materi yang tersampaikan pada media tersebut
dan memungkinkan untuk diterapkan pada mata pelajaran lainnya.
Kesimpulan dalam penelitian ini, bahwa media video pembelajaran
“Perubahan wujud benda dipengaruhi oleh perubahan suhu” valid dan efektif
digunakan dalam proses pembelajaran. Media dapat digunakan dalam proses
pembelajaran, dikarenakan dapat menjadikan respon belajar peserta didik menjadi
lebih antusias dan memperhatikan materi yang tersampaikan pada media tersebut
dan memungkinkan untuk diterapkan pada mata pelajaran lainnya sehingga dapat
membantu proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.