Hubungan Paparan Pestisida dengan Fungsi Kognitif pada Petani di Desa Jenggawah Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

Abstract

Petani sangat bergantung pada penggunaan pestisida untuk menyelamatkan tanaman. Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization tahun 2020 setiap area agrikultur di Indonesia menggunakan 0,03kg/ha pestisida. Penggunaan pestisida harus didasari dengan prosedur yang tepat dikarenakan pestisida dapat berdampak terhadap kesehatan manusia. Pestisida dapat memproduksi stress oksidatif dan reaktif oksigen spesies yang mengakibatkan efek kesehatan jangka panjang. Salah satunya adalah neurodegenerasi, yaitu proses menurunnya secara progresif struktur dan fungsi sel saraf. Efek yang dapat muncul adalah adanya gangguan fungsi kognitif pada petani. Berbagai macam teori menjelaskan pengaruh pestisida terhadap fungsi kognitif, yaitu adanya stress oksidatif yang dihasilkan oleh pestisida dapat merusak selubung myelin yang berfungsi untuk memastikan transmisi impuls ke otak tidak terganggu, dengan adanya kerusakan selubung myelin dapat mengganggu proses tersebut. Fungsi kognitif diukur menggunakan MMSE (Mini Mental State Examination) yang merupakan alat skrining singkat untuk memberikan ukuran keseluruhan gangguan kognitif dalam pengaturan klinis, penelitian dan masyarakat. Selain itu, paparan pestisida pada petani akan diketahui melalui proses wawancara.