Show simple item record

dc.contributor.authorLanglanang, Gargytto Rais
dc.date.accessioned2023-04-18T02:20:15Z
dc.date.available2023-04-18T02:20:15Z
dc.date.issued2023-01-09
dc.identifier.nim192010101070en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115565
dc.description.abstractWhite matter lesions (WML) didefinisikan sebagai adanya lesi hiperintens pada sekuens FLAIR dan T2-weighted image MRI atau lesi hipodens pada CT. WML ditemukan pada 64-86% pasien stroke. Stroke yang disertai dengan WML dapat menjadi prediktor outcome yang buruk pada pasien seperti adanya gangguan kognitif, gangguan sensoris, dan gangguan motoris. Tingkat keparahan WML dapat diprediksi melalui identifikasi faktor risiko pasien. Usia dan jenis kelamin merupakan dua faktor risiko tidak termodifikasi utama yang dapat berpengaruh pada tingkat keparahan WML pada pasien stroke iskemik. Skala fazekas merupakan salah satu sistem penilaian white matter lesions. Grading ini merupakan yang paling sering digunakan dalam praktik klinis. Penilaian dilakukan dengan melihat periventricular white matter (PVWM) dan deep white matter (DWM). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional yang dilakukan di RS Siloam Jember. Sampel penelitian adalah pasien stroke iskemik yang dirawat inap di RS Siloam Jember yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien dan data pemeriksan penunjang magnetic resonance imaging (MRI). Penelitian dilakukan pada bulan November 2022 sampai Desember 2022. Periode sampel yang diteliti adalah pasien pada tahun 2018 – 2022 dengan populasi sebanyak 227 pasien. Penelitian dengan total 69 sampel ini menunjukkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara usia dengan tingkat keparahan white matte lesions (r=0,564) dan korelasi positif antara jenis kelamin dengan tingkat keparahan white matter lesions (r=0,251) di RS Siloam Jember Jember. Dua variabel dapat dikatakan memiliki korelasi karena p-value < 0,05. Nilai koefisien korelasi (r) Spearman pada analisis tersebut menunjukkan hubungan sedang atau cukup untuk usia dengan tingkat keparahan white matter lesions dan hubungan lemah untuk jenis kelamin dengan tingkat keparahan white matter lesions. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya korelasi cukup antara usia dengan tingkat keparahan white matter lesions (p-value = 0,00) dan korelasi lemah antara jenis kelamin dengan tingkat keparahan white matter lesions (p-value = 0,038). Wanita dan usia tua akan memiliki risiko tingkat keparahan white matter lesions yang lebih besar daripada kelompok lainnya. Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap tingkat keparahan white matter lesions adalah sebesar 36.9%.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Heni Fatmawati, M.Kes., Sp.Rad (K) dr Novan Krisno Adji, Sp.BSen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectWML, Tingkat Keparahan, Usia, Jenis Kelaminen_US
dc.titleHubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Tingkat Keparahan White Matter Lesions pada Pasien Stroke Iskemik di RS Siloam Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Heni Fatmawati, M.Kes., Sp.Rad (K)en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Novan Krisno Adji, Sp.BSen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 18 April 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record