Pengaruh Lama Penyimpanan Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap Toksisitasnya pada Larva Crocidolomia binotalis Zell

Abstract

Hama ulat krop (Crocidolomia binotalis Zell) merupakan salah satu hama utama pada tanaman Brassicaceae yang menyebabkan kerusakan sehingga menyebabkan terjadinya penurunan produksi. Oleh karena itu, salah satu solusi yang baik untuk menekan kerugian akibat serangan hama adalah menggunakan insektisida nabati yang bersifat ramah lingkungan. Salah satu tumbuhan yang telah lama diteliti sebagai insektisida nabati adalah tanaman tembakau (Nicotina tabacum L.). Insektisida nabati harus dibuat setiap kali melakukan aplikasi sehingga menjadi kurang praktis dan efisien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan ekstrak daun tembakau terhadap efektivitas insektisida nabati dalam mengendalikan hama C. binotalis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. Metode penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak lengkap (RAL) faktor tunggal, yaitu lama penyimpanan ekstrak daun tembakau dengan perlakuan : P0 (ekstrak segar), P1 (1 minggu), P2 (2 minggu), P3 (3 minggu), P4 (4 minggu), P5 (5 minggu), P6 (6 minggu) yang diulang 4 kali. Pengamatan dilakukan dengan mengamati mortalitas larva C.binotalis, hambatan makan dan Lethal time 50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun tembakau dengan perlakuan lama penyimpanan berpengaruh terhadap efektivitasnya pada pada larva C. binotalis. Insektisida nabati tanpa penyimpanan efektif dalam menyebabkan mortalitas C. binotalis (85.00%), hambatan makan (49.45%) dan LT50 (4.60 hari). Ekstrak daun tembakau yang disimpan pada suhu ruang menyebabkan efektivitas insektisida nabati semakin rendah. Insektisida nabati yang disimpan lebih dari dua minggu sudah tidak efektif untuk mengendalikan C. binotalis karena kematian serangga uji < 80%.