Kebocoran Tepi Tumpatan Semen lonomer Kaca Fuji® VII (white) dan Fuji® VII (pink) pada Kavitas Kelas V
Abstract
Suatu bahan restorasi yang memiliki koefisien ekspansi termal lebih tinggi
dari struktur gigi, menyebabkan penurunan temperatur sehingga akan terbentuk celah
akibat kontraksi (Walton, 1997). Hal ini memungkinkan terjadinya kebocoran pada
suatu tepi restorasi, sehingga memudahkan penetrasi cairan dan debris di sekitar tepi
tumpatan dan merupakan penyebab terbesar terjadinya karies kembali atau biasa
disebut karies sekunder. Keberhasilan suatu restorasi juga dipengaruhi ada tidaknya
kebocoran tepi yang dapat terjadi diantara dinding kavitas dan restorasi. Adanya
generasi haru semen ionomer kaca Fuji® VII yang dapat melekat pada enamel dan
dentin secara fisiko-kimiawi dimungkinkan dapat mengatasi terjadinya kebocoran
tepi pada suatu restorasi.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris yang dilakukan di
Klinik konservasi Gigi RSGM Universitas Jember dan Laboratorium Hama dan
Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember pada bulan Juni sampai Juli
2007. Penelitian ini menggunakan 12 sampel tumpatan semen ionomer kaca yang
diaplikasikan pada kavitas kelas V pada permukaan bukal gigi premolar atas
berbentuk lingkaran dengan diameter 3 mm (1,5 mm ke arah koronal dan 1,5 mm ke
arah apikal dari serviks gigi). Sampel dibagi menjadi 2 kelompok sampel yang
masing-masing kelompok terdiri dari 6 sampel. Kelompok pertama adalah tumpatan
semen ionomer kaca Fuji® VII (white) dan kelompok kedua semen ionomer kaca
Fuji VII (pink). Selanjutnya sampel direndam dalam larutan methylen blue 0,25%
selama 24 jam. Kemudian sampel dipotong menjadi 2 bagian dengan arah buko palatal dengan menggunakan diamond disk. Kebocoran tepi tumpatan diperiksa dan diamati dengan mengukur kedalaman penetrasi methylen blue 0,25% pada interface
tumpatan semen ionomer kaca dengan dinding kavitas menggunakan mikroskop
binokuler dengan metode Scion image. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
uji statistik One Way Anova kemudian dilanjutkan dengan uji statistik Tukey-HSD
dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kebocoran tepi tumpatan semen
ionomer kaca Fuji® VII (white) bagian koronal 1,557 ± 0,321 mm dan bagian
gingival 1,904 ± 0,221 mm dan nilai rata-rata kebocoran tepi tumpatan semen
ionomer kaca Fuji® VII (pink) bagian koronal 1,433 ± 0,392 mm dan bagian gingival
1,870 ± 0,189 mm. Hasil uji One Way Anova yang dilakukan menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan bermakna pada kelompok perlakukan (p<0,05), dan hasil uji
statistik lanjutan Tukey-HSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna yang
tidak signifikan (p>0,05) pada semua kelompok perlakuan.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan bermakna yang
tidak signifikan pada kebocoran tepi tumpatan semen ionomer kaca Fuji® VII (white)
dan semen ionomer kaca Fuji® VII (pink) dan kebocoran tepi tumpatan terbesar
terdapat pada tumpatan semen ionomer kaca Fuji® VII (white) pada bagian gingival
dan yang terkecil terdapat pada tumpatan semen ionomer kaca Fuji® VII (pink) pada
bagian koronal.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]