Efek Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia polyantha Wight) terhadap Jumlah Trombosit Darah Tepi pada Tikus Wistar Jantan yang Dipapar Stressor Rasa Sakit
Abstract
Stres timbul seiring dengan modernisasi yang diikuti oleh perkembangan
teknologi, perubahan pola hidup, serta semakin beratnya persaingan antar individu
mengakibatkan individu-individu tersebut harus berpikir dan bekeija lebih keras agar
tidak kalah bersaing dengan yang lain. Banyak fakta menunjukkan bahwa individu
yang mengalami stres, cemas, depresi akan mudah terserang oleh berbagai macam
penyakit. Stres menimbulkan respon tubuh yang berbeda-beda. Respon tubuh yang
terjadi tersebut dapat berupa suatu yang merugikan dan berbahaya bagi tubuh
sehingga diperlukan penanganan yang tepat
Dalam daun salam terdapat Minyak atsiri (0,05 %) yang mengandung sitral
dan eugenol, tanin dan flavonoida. Eugenot bersifat sedatif, efek sedatif daun salam
ini mungkin dapat menghambat terjadinya respon stres dengan menekan susunan
saraf pusat dan menurunkan rangsangan emosi. Salah satu respon tubuh terhadap
adanya stres adalah meningkatnya jumlah trombosit dalam darah.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan jumlah
trombosit pada tikus wistar jantan yang diberi ekstrak daun salam (Eugenia polyantha
Wight) dan dipapar stressor rasa sakit dengan yang hanya diberi stressor rasa sakit.
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari 2009 di Bagian Biomedik
Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian ini
merupakan penelitian jenis eksperimental laboratoris dengan rancang penelitian yang
rancang postes dengan kelompok kontrol (The Post Test Only Control Group
Design). Sampel penelitian adalah tikus wisar jantan yang dibagi menjadi tiga
kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari delapan ekor tikus. Kelompok (Kl) adalah kelompok kontrol, tikus hanya diberi aquadest steril pada hari ke 1-14,
kelompok (Pl) adalah kelompok perlakuan 1 dimana tikus diberi aquadest steril pada
hari 1-14 dan stressor renjatan listrik pada hari ke 8-14, kelompok (P2) adalah
kelompok perlakuan 2 dimana tikus diberi ekstrak daun salam (Eugenia polyantha
Wight) dengan menggunakan sonde lambung pada hari ke 1-14 dan stressor renjatan
listrik pada hari ke 8-14. Dosis pemberian ekstrak daun salam (Eugenia polyantha
Wight) adalah 2,67 g/Kg BB. Pada hari ke-14 hewan coba dikorbankan dan
dilakukan penghitungan jumlah trombosit.
Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan uji statistik non parametrik
Kruskall Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan antar
kelompok. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kelompok Pl memiliki jumlah
trombosit lebih besar daripada kelompok K dan kelompok P2, sedangkan kelompok
P2 lebih rendah dari kelompok K. Pl diberi paparan stressor renjatan listrik yang
merangsang pengeluaran kortisol yang menyebabkan kontraksi limpa yang akhirnya
mengeluarkan cadangan trombositnya ke sirkulasi. Pada kelompok P2 jumlah
trombosisnya lebih rendah dari pada kelompok P l. Kelompok P2 diberi ekstrak daun
salam sebelum dan selama pemberian stressor renjatan listrik. Ekstrak daun salam
mempunyai kandungan senyawa flavonoid dan minyak atsiri. Minyak atsiri
mengandung eugenol yang bersifat sedatif yang dapat menghambat respon stres.
Senyawa tersebut yang meyebabkan jumlah trombosit pada tikus yang terpapar
stressor lebih rendah.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]