Analisis Rasio Keuangan Perusahaan-Perusahaan Tekstil yang Listing di Bursa Efek Surabaya Pada Saat dan Setelah Krisis Moneter di Indonesia i
Abstract
Krisis moneter yang telah terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997
telah memporak-porandakan hampir seluruh sektor ekonomi, termasuk sektor industri.
Salah satu dari sekian banyak sektor ekonomi yang juga mengalami dampak krisis
secara langsung adalah sektor industri tekstil.
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja
keuangan perusahaan dengan menghitung rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio
aktivitas dan rasio leverage yang terdiri atas net profit margin ratio, current ratio,
sales to total fix assets ratio, sales to total assets ratio dan debt to total assets ratio
pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor industri tekstil yang listed di
Bursa Efek Surabaya pada saat krisis berlangsung tahun 1997 dan setelah (memasuki)
krisis tahun 1998, 1999, 2000 dan 2001 berdasarkan laporan keuangan yang terdiri
dari neraca dan laporan perhitungan rugi laba yang berakhir tanggal 31 Desember.
Dari rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan apakah ada perbedaan kinerja pada
saat krisis dengan setelah (memasuki) krisis dengan menggunakan analisis statistik uji
t (t-test) : 7vvo Sample Assuming Equal Variances dengan bantuan komputer program
excel.
Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa kinerja perusahaan yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini bila ditinjau dari net profit margin ratio, current ratio,
sales to total fix assets ratio dan debt to total assets ratio pada saat krisis berlangsung
tidak mengalami perbedaan secara signifikan dengan setelah (memasuki) krisis,
kecuali sales to total fix assets ratio tahun 1998 dan 2000 yang mengalami perbedaan
secara signifikan. Sedangkan kinerja perusahaan bila ditinjau dari sales to total assets
ratio pada saat krisis berbeda secara signifikan dengan setelah (memasuki) krisis.
Namun secara umum penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan
kinerja keuangan antara pada saat krisis dengan setelah (memasuki) krisis.