Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas VIIID SMP Negeri 2 Puger Pokok Bahasan -Fungsi Semester Ganjil Tahun Ajaran 2009/2010
Abstract
Pada mata pelajaran matematika siswa dituntut untuk dapat memahami
konsep dari materi yang dipelajarinya, serta memberikan perhatian lebih dan
berkonsentrasi pada saat pelajaran berlangsung. Kurangnya perhatian siswa terhadap
materi matematika juga terjadi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Puger. Tuntutan
guru agar catatan/dokumentasi materi siswa harus lengkap menyebabkan mayoritas
siswa lebih sibuk mencatat apa yang ditulis di papan tulis daripada memperhatikan
dan memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Aktivitas tersebut mengakibatkan
siswa kurang paham konsep dari materi yang dijelaskan, sehingga siswa banyak
mengalami kesalahan dalam mengeijakan tugasnya karena berpedoman pada catatan
sehari-hari tanpa memahami konsep. Hal inilah yang diindikasi oleh guru sebagai
faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa belum menggembirakan, dimana rata rata hasil belajar siswa masih berada di bawah Standar Ketuntasan Minimal (SKM)
yang digunakan yakni dengan skor rata-rata 65 dari SKM 70.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas dan hasil belajar siswa
setelah pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian kelas VIIID semester ganjil tahun
ajaran 2009/2010 di SMP Negeri 2 Puger sebanyak 2 siklus. Data diambil dengan
menggunakan metode dokumentasi, wawancara, observasi dan tes. Penelitian ini
dilaksanakan selama 5 pertemuan mulai tanggal 3-17 November 2010. Analisis data
yang digunakan adalah persentase aktivitas siswa dan persentase kategori hasil
belajar.Berdasarkan hasil analisis data aktivitas dan kategori hasil belajar siswa pada
siklus I dan siklus II didapatkan bahwa aktivitas pada perhatian dan keterlibatan
siswa dalam kerja kelompok meningkat 10,61 dari 80,30 menjadi 90,91. Aktivitas
bertanya meningkat 9,08 dari 64,40 menjadi 73,48. Aktivitas menjawab meningkat
6,07 dari 79,54 menjadi 85,61. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, hal
ini dapat dilihat dari kategori hasil belajar yang dicapai pada siklus I dan siklus II
dimana, pada siklus I sebanyak 40,91% siswa dengan kategori sangat baik, 25%
siswa dengan kategori baik, dan 18,18% siswa dengan kategori cukup dan 15,91%
siswa dengan kategori kurang, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 81,82%
siswa dengan kategori sangat baik, 15,91% dengan kategori baik dan 2,27% dengan
kategori cukup. Peningkatan tersebut dikarenakan pada siklus I rata-rata hasil belajar
siswa sudah baik atau dapat lebih dari SKM yang telah ditentukan oleh sekolah
sehingga hasil belajar pada siklus II juga lebih baik dari sebelumnya. Persentase
ketuntasan siswa meningkat sebesar 15,91% dari 84,09% menjadi 100% sehingga
dapat disimpulkan bahwa materi dapat diserap dengan baik oleh kelas dan
pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.