Peran United Nation Women dalam Penetapan Undang-Undang (UU) Anti Chhaupadi di Nepal
Abstract
Diskriminasi gender masih sering terjadi di berbagai belahan dunia. Rata rata korban dari diskriminasi ini adalah anak-anak dan perempuan karena masih
kuatnya keyakinan patriarki di suatu wilayah atau negara. Salah satu tradisi yang
dianggap melanggar hak asasi manusia karena mengandung unsur diskriminasi
didalamnya adalah tradisi Chhaupadi. Chhaupadi adalah tradisi pengasingan
perempuan yang sedang menstruasi selama 4-7 hari dalam suatu tempat yang
dikenal dengan Chau Goth. Tradisi Chhaupadi tentu menjadi sebuah ancaman
yang serius bagi seluruh masyarakat Nepal. Hal tersebut dapat mengancam
keselamatan dan kesehatan para perempuan di Nepal, karena mereka tidak bisa
mendapatkan tempat yang layak, tidak mendapatkan sanitasi yang bersih dan
harus tinggal dan bertahan dengan udara yang dingin.
Pemerintah Nepal sendiri telah melarang tradisi ini untuk dilanjutkan
karena telah adanya korban jiwa akibat dari tradisi ini. Larangan tersebut telah
disampaikan oleh Mahkamah Agung Nepal sejak tahun 2005, namun karena
belum adanya undang-undang yang mengatur maka tradisi ini masih berlangsung.
UN Women adalah salah satu organisasi internasional yang berkolaborasi dengan
UN Trust Fund yang merupakan organisasi yang berada dibawah naungan UN
Women yang mendesak pemerintah Nepal untuk segara membuat hukum yang sah
terkait penghapusan tradisi Chhaupadi. Pada awalnya larangan Chhaupadi hanya
berupa larangan lisan hingga akhirnya pada Agustus 2017 pemerintah Nepal
resmi melegalkan Undang-Undang (UU) Anti-Chhaupadi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran UN Women terkait kasus
tradisi Chhaupadi sehingga Nepal yang pada awalnya belum memiliki undang undang, akhirnya melegalkan Undang-Undang Anti-Chhaupadi.. Masalah dalam
penelitian ini yakni bagaimana peran UN Women dalam Legalisasi Undang-Undang Anti-Chhaupadi oleh pemerintah Nepal. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan yakni
literatur berupa buku baik cetak maupun e-book, artikel dari internet, dan jurnal
ilmiah. Analisis data yang dilakukan yakni menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa UN Women bersama dengan UN
Trust Fund dan Restless Development Nepal membantu pemerintah Nepal dalam
proses penghapusan tradisi Chhaupadi hingga UU Anti-Chhaupadi sah. Peran UN
Women sebagai sebuah intrumen atau alat ditunjukkan melalui kontribusinya
selama ada di Nepal dengan membangun kerjasama dengan pemerintah Nepal
dalam berbagai aspek termasuk aspek penghapusan diskriminasi perempuan di
Nepal. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan dari salah satu program
kerja UN Women selama berada di Nepal yaitu penghapusan segala bentuk
kekerasan dan dsikriminasi berbasis gender. UN Women juga menunjukkan
fungsinya sebagai organisasi internasional yaitu fungsi sentralistik dan
independen. UN Women berusaha untuk menyeragamkan legislasi Nepal agar
tidak menyimpang dari norma-norma dan nilai-nilai internasional dan UN Women
memberikan informasi yang netral kepada NGO dan pemerintah Nepal melalui
sosialisasi dan pengandvokasian terkait diskriminasi perempuan melalui kerja
sama dan program kerja yang telah mereka buat.