Show simple item record

dc.contributor.authorADHAMI, Erdiansyah
dc.date.accessioned2023-04-13T03:20:21Z
dc.date.available2023-04-13T03:20:21Z
dc.date.issued2020-04-28
dc.identifier.nim162010101024en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115238
dc.description.abstractMasalah gizi pada anak tingkat usia sekolah dasar saat ini masih menjadi hal yang perlu diperhatikan. Data Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi anak dengan status gizi kurus di Indonesia sebesar 11,2%, terdiri dari 4% dengan status sangat kurus dan 7,2% kurus. Masalah gizi anak usia sekolah disebabkan antara lain karena kurangnya asupan gizi dan tingginya kebutuhan energi. Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang lainnya didominasi oleh kekurangan protein, anemia defisiensi besi, dan kurangnya asupan iodium. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anderson et al. di California, Amerika Serikat pada tahun 2018, terdapat hubungan antara kualitas makan siang dengan peningkatan prestasi akademik. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati pada tahun 2019 di Pondok Pesantren Darusalam Bogor. Setelah diadakan program makan siang bersama, status gizi para santri Pondok Pesantren Darusalam Bogor berbeda secara signifikan yang ditandai dengan meningkatnya rata-rata berat badan sebesar 1,27 kg. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status gizi siswa pada sekolah yang mengadakan program makan siang bersama dan tidak mengadakan program makan siang bersama di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini, peneliti akan mengambil data variabel independen (program makan siang bersama di sekolah dan pengetahuan gizi siswa), maupun variabel dependen (status gizi pada siswa) antara SD swasta dan negeri di wilayah Jember kota. Teknik sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling pada siswa kelas V dan terdapat 66 sampel dari kedua sekolah yang menjadi sampel pada penelitian ini. Sampel akan diukur berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui status gizi pada sampel. Sampel juga akan diukur tingkat pengetahuan gizinya. Skoring status gizi menggunakan IMT/U karena sampel berusia 10-12 tahun dan dibedakan menurut jenis kelamin. Penelitian ini mendapatkan hasil berupa status gizi siswa SD swasta sebagian besar normal dan status gizi siswa SD negeri sebagian besar normal. Tidak ditemukan status gizi kurus dan sangat kurus pada siswa dua sekolah tersebut. Pengetahuan gizi siswa pada dua sekolah tersebut sebagian besar baik. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan status gizi (p=0,132) pada siswa di sekolah yang menyelenggarakan program makan siang bersama dan tidak. Hal ini dapat disebabkan karena pola konsumsi pangan siswa di daerah kota hampir sama, dengan ekonomi masyarakat kota yang lebih mampu, dan tersedianya fasilitas kesehatan yang baik.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes. Dosen Pembimbing Anggota: dr. Laksmi Indreswari, Sp.B.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectMAKAN SIANG BERSAMAen_US
dc.subjectSTATUS GIZIen_US
dc.subjectSISWA SEKOLAH DASARen_US
dc.titleEfek Program Makan Siang Bersama di Sekolah terhadap Status Gizi Siswa Sekolah Dasaren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Kedokteranen_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Laksmi Indreswari, Sp.B.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record