Kemenangan Jair Bolsonaro Sebagai Presiden dalam Pemilu Brazil Tahun 2018
Abstract
Penelitian ini menganalisis tentang kemenangan Jair Bolsonaro pada
pemilihan presiden Brazil pada tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor penyebab kemenangan Bolsonaro. Fokus penelitian ini
yaitu mendeskripsikan faktor penyebab kemenangan Bolsonaro. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan teori yang digunakan untuk
membedah penelitian ini adalah teori suksesi politik dan strategi kampanye.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini
merupakan data sekunder yang didapat dari buku dan sumber internet terkait.
Peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif yakni dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari, memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat empat faktor penyebab
kemenangan Jair Bolsonaro pada pemilihan presiden Brazil di tahun 2018. Faktor faktor tersebut adalah peran media, kasus korupsi pada masa pemerintahan
Presiden Roussef, resesi ekonomi di Brazil, dan ketidakpuasan terhadap
pemerintahan Presiden Roussef.
Peran media dalam proses pemilu di Brasil tahun 2018 memang terbukti
efektif dalam meraup suara pemilih. Keberhasilan Trumph saat kampanye lewat
media diikuti oleh Bolsonaro yang memanfaatkan teknologi dan komunikasi
dalam upaya mendapatkan suara sangat berhasil sehinngga sukses mendapat
persentase suara diatas 50 persen dalam pemilu putara kedua di Brazil.
Keterlibatan Dilma Roussef dan Lula da Silva dalam skandal korupsi
Petrobas memiliki dampak terhadap pelaksanaan pemilihan Presiden Brazil tahun 2018. Kasus ini mulai diinvestigasi pada akhir tahun 2014, saat perusahaan
minyak terbesar di Brazil yakni Petrobas ramai diperbincangkan oleh media
internasional karena keterlibatan atas skandal pencucian uang. Dalam sejarah
negara Brazil, peristiwa ini merupakan kasus korupsi besar dan mempunyai
dampak terhadap pemerintahan Brazil.
Resesi terjadi saat pemerintahan Roussef menerapkan kebijakan stimulus
yang banyak memakan anggaran, adanya kenaikan pajak dan suku bunga.
Fenomena tersebut mengakibatkan jatuhnya harga komoditas lokal dan krisis
politik internal yang mempengaruhi kepercayaan para investor untuk
menanamkan modalnya. Minyak, kedelai, dan logam merupakan komoditas
ekspor utama brazil. Di sisi lain, perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok
menjadikan permintaan komoditas dari brazil mengalami penurunan. Lebih lanjut,
penurunan permintaan tersebut juga mempengaruhi harga komoditas lokal brazil
menjadi lebih rendah.
Ketidakpuasan warga Brazil terhadap keadaan politik Brazil
termanifestasikan di jajak pendapat. Dalam pemilihan legislatif, pemilih
menggulingkan 75 persen kandidat yang mencalonkan diri untuk pemilihan
kembali ke senat federal dan 43 persen dari pemegang jabatan yang mencalonkan
diri untuk pemilihan kembali ke kamar deputi. Kongres akan menjadi badan
legislatis yang paling terfragmentasi dalam sejarah Brazil, dengan 30 partai
diwakili dalam setidaknya satu kamar