Pengaruh Fraksi Massa Serat Kulit Alpukat terhadap Sifat Tarik dan Morfologi Biokomposit Polylactic Acid
Abstract
Dalam upaya untuk menggantikan plastik sintetik yang berasal dari polimer minyak bumi dan mengurangi masalah pencemaran plastik, biopolimer adalah kandidat terbaik karena kelayakannya yang terbarukan, dapat terurai secara hayati, dan komersial. Polylactid Acid (PLA) adalah komoditas biopolimer yang sifat dan kinerjanya sebanding dengan polimer sintetik lainnya. Pada penelitian ini, polylactic acid (PLA) berhasil disintesis berdasarkan biokomposit isi serat kulit alpukat (SKA) menggunakan metode pelarut cast-film menggunakan kloroform sebagai pelarut. SKA diperlakukan dengan 7% NaOH. Dengan variasi 1% sampai 4% berat dan diselidiki untuk sifat tarik dan morfologi permukaan. Kekuatan tarik dan modulus elastisitas biokomposit meningkat dengan penambahan serat kulit alpukat dan ditemukan lebih tinggi dari matriks. Selain itu, penambahan serat kulit alpukat secara signifikan mengurangi perpanjangan putus biokomposit. Hasil ini diidentifikasi dengan memeriksa fraktur dengan scanning electron microscopy (SEM). Pengamatan SEM menunjukkan ikatan yang baik terbentuk antara SKA dan PLA dengan variasi 1%. Hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya rongga dan kekasaran pada permukaan patahan biokomposit dengan perlakuan SKA. Pengamatan SEM menunjukkan lemahnya ikatan yang terbentuk antara SKA dan PLA dengan variasi 4%. Hal ini ditunjukkan dengan adanya rongga, aglomerasi dan permukaan yang halus.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3934]