Karakterisasi dan Kelimpahan Mikroplastik pada Air dan Sedimen di Segmen Sungai Bedadung yang Melintasi Kabupaten Jember dan Pemanfaatannya Sebagai Video Pembelajaran
Abstract
Plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat terdegradasi secara tidak
sempurna menjadi mikroplastik. Mikroplastik dari lingkungan dapat masuk ke
dalam tubuh makhluk hidup. Kebiasaan masyarakat membuang sampah
sembarangan terutama ke sungai menyebabkan mikroplastik berpeluang besar
mencemari air sungai yang menimbulkan berbagai masalah. Air sungai yang
mengalir beserta semua partikel yang terbawa arus sungai lama kelamaan
mengendap menjadi sedimen, termasuk partikel mikroplastik. Sedimen yang
terkontaminasi berbahaya bagi hewan yang mencari makan dengan cara filter
feeder atau ikan demersal yang hidup di dasar perairan. Beberapa dari hewan
akuatik diatas masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga sangat
berbahaya apabila sampai masuk ke tubuh manusia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan
kelimpahan mikroplastik pada air di Sungai Bedadung, mengetahui karakteristik
dan kelimpahan mikroplastik pada sedimen di Sungai Bedadung, dan untuk
mengetahui kelayakan media video pembelajaran hasil penelitian Karakterisasi
Mikroplastik pada Air dan Sedimen di Segmen Sungai Bedadung yang Melintasi
Kabupaten Jember dan Pemanfaatannya sebagai Video Pembelajaran.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel untuk
penelitian adalah segmen Sungai Bedadung yang melintasi Kecamatan Patrang,
Kecamatan Kaliwates, dan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Karakterisasi mikroplastik dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi: 1) Tahap persiapan: persiapan alat
dan bahan penelitian; 2) Tahap pengambilan sampel air dan sedimen: pengambilan sampel air masing-masing sebanyak 10 liter dengan 3 kali
pengulangan di setiap stasiun dan sampel sedimen menggunakan grab sampler
dengan 3 kali pengulangan di setiap stasiun; 3) Tahap preparasi sampel air,
penambahan H₂O₂ 30% sebanyak 3 kali volume untuk mendestruksi bahan
organik pada 60°C selama 2 jam dan di saring menggunakan kertas Whatman.
Preparasi sampel sedimen dilakukan dengan mengurangi kadar air dalam oven
dengan suhu 60°C hingga mencapai berat konstan, kemudian dilarutkan dalam
wadah stainless steel dengan menambahkan NaCl jenuh dan diaduk selama 3
menit. Supernatant di destruksi menggunakan H₂O₂ 30% sebanyak 3 kali volume
untuk mendestruksi bahan organik pada 60°C selama 5 jam dan disaring
menggunakan kertas Whatman; 4) Tahap karakterisasi air dan sedimen:
identifikasi mikroplastik dibawah mikroskop stereo berdasarkan ukuran, bentuk,
dan warna.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air dan sedimen Sungai Bedadung
yang melintasi Kecamatan Patrang, Kecamatan Kaliwates, dan Kecamatan
Sumbersari terkontaminasi mikroplastik. Mikroplastik dominan pada sampel air
yaitu ukuran 300-500 ɥm, berbentuk fiber, dan berwarna hitam sebesar.
Sedangkan mikroplastik dominan yang ditemukan pada sampel sedimen yaitu
ukuran 300-500 ɥm, berbentuk fiber, berwarna hitam. Kelimpahan mikroplastik
pada sampel air di Stasiun 1, 2, 3 berturut-turut adalah 1,65 (± 0,58); 1,92 (±
0,25), dan 1,91 (± 0,20) partikel/liter. Sedangkan kelimpahan pada sedimen pada
Stasiun 1, 2, 3 berturut-turut adalah 0,075 (± 0,03); 0,074 (± 0,02); dan 0,066 (±
0,01) partikel/gram berat kering sedimen.
Video pembelajaran mendapatkan presentase 90% dari rerata nilai yang
telah diberikan oleh validator. Hal ini menunjukkan bahwa produk penelitian
berupa video pembelajaran termasuk kategori sangat layak untuk dijadikan
sebagai bahan ajar untuk membantu guru dalam memberikan materi mengenai
Pencemaran Lingkungan di kelas 1 SMA.