Perencanaan Keselamatan Konstruksi pada Pembangunan Gedung Administrasi Politeknik Negeri Jember Kampus Bondowoso

Abstract

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengalami kemajuan dan berkembang, yang mengakibatkan adanya perubahan signifikan terdiri dari berbagai kelompok kehidupan, terkecuali kelompok industri. Selain itu, di luar industri begitu signifikan begitu pula berkembangnya teknologi industri, canggihnya keteknologian yang dirasakan berbanding lurus dengan risiko yang dirasakan dan kerugian akan ditimbulkan, jika bahaya yang berpotensi belum dilakukan langkah pengendalian yang sistematis. Pembangunan Gedung Administrasi Politeknik Negeri Jember Kampus Bondowoso merupakan pembangunan gedung lima lantai yang memiliki risiko tinggi terjadinya bahaya. Pembangunan yang dilaksanakan masih belum memiliki dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK). Dokumen ini berdasarkan Peraturan Kementrian PUPR Nomor 10 Tahun 2021 yang membahas tentang RKK yang sebelumnya bernama Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Analisis risiko yang dimungkinkan terjadi pada Pembangunan Gedung Administrasi Politeknik Negeri Jember Kampus Bondowoso menggunakan metode HAZOP (Hazard Analysis and Operational Study). Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi risiko yang membuat pekerjaan menjadi terhambat dalam melaksanakan progres, menilai risiko yang dimungkinkan terjadi dan melakukan langkah pencegahan pada tiap risiko yang telah dilakukan identifikasi sebelumnya. Berdasarkan Analisis risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada pembangunan Gedung Administrasi Politeknik Negeri Jember Kampus Bondowoso dilaksanakan memakai metode Hazard Analysis and Operational Study (HAZOP) dengan 57 jenis bahaya dan didapatkan hasil 2 risiko dengan tingkat ekstrim, 41 risiko dengan tingkat tinggi, 12 risiko dengan tingkat sedang, 2 risiko dengan tingkat rendah. Perencanaan keselamatan konstruksi pada pembangunan Gedung Administrasi Politeknik Negeri Jember Kampus Bondowoso dilakukan dengan beberapa tahapan yang dimulai dari observasi lapangan tentang pelaksanaan K3 yang ada di sana, perencanaan keselamatan konstruksi dengan menggunakan metode HAZOP, melakukan dukungan keselamatan konstruksi, operasi keselamatan konstruksi, dan evaluasi kinerja penerapan SMKK.