Show simple item record

dc.contributor.authorWijaya, Christopher Calvin
dc.date.accessioned2023-04-12T02:13:51Z
dc.date.available2023-04-12T02:13:51Z
dc.date.issued2023-01-25
dc.identifier.nim182410103060en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115024
dc.description.abstractBahasa isyarat merupakan salah satu komunikasi yang dilakukan denngan menggunakan isyarat tertentu. Bahasa isyarat merupakan komunikasi nonverbal yaitu salah satu jenis komunikasi yang menggunakan huruf atau tidak menggunakan suara dalam menyampaikan pesan. Komunikasi nonverbal merupakan tindakan dan perilaku manusia yang memiliki makna terkandung didalamnya. Di Indonesia penggunaan bahasa isyarat terdiri dari dua macam, yaitu versi BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) dan versi SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia). Perbedaan SIBI dan BISINDO terdapat pada gerakan tangan, dimana SIBI menggunakan satu tangan dalam mengisyaratkan abjad, sedangkan pada BISINDO menggunakan kombinasi satu dan dua tangan dalam mengisyaratkan abjad. CNN (Convolutional Neural Network) merupakan arsitektur yang banyak digunakan dalam klasifikasi objek berupa citra, teks, potongan suara dan sebagainya. CNN dapat melakukan kumpulan data dalam jumlah yang besar dengan banyak parameter dan mengambil bentuk gambar dan video sebagai masukan dan menghasilkan keluaran yang diinginkan. Pada CNN terdapat arsitektur transfer learning yang merupakan teknik pembelajaran mesin yang modelnya dilatih secara massif pada suatu tugas dan dapat digunakan untuk membuat prediksi pada tugas lain dalam domain yang sama. Penggunaan transfer learning memiliki beberapa kelamahan salah satunya tidak selalu memberikan akurasi yang baik pada tugas tertentu dan evaluasinya hanya dapat dilakukan jika telah dikembangkan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan yang merupakan penelitian cenderung berupa aplikasi baru yang merupakan penerapan dari ilmu murni. Pengumpulan data citra menggunakan objek jari tangan manusia yang berasal dari peneliti diambil menggunakan kamera smartphone. Dataset yang digunakan merupakan dataset gabungan yang berasal dari peneliti yang berlatarbelakang motif dan warna pakaian sebanyak 420 citra dengan rincian masing-masing kelas memiliki kurang lebih 20 citra dan Kaggle milik Achmadnoer yang berlatarbelakang motif dan warna pakaian sebanyak 312 citra yang masing-masing kelas memiliki 12 citra, dan milik Alfredolorentiars yang berlatarbelakang pakaian dengan sudut pengambilan gambar sebanyak 887 citra yang masing-masing kelas memiliki kurang lebih 36 citra, sehingga total dataset sebanyak 1.819 data yang terbagi menjadi 26 kelas, kelastersebut adalah huruf A sampai Z. Pada pembagian data terdapat 3 jenis pembagian data yang digunakan yaitu 90% data latih dengan 10% data uji, 80% data latih dengan 20% data uji, dan 70% data latih dengan 30% data uji, sedangkan arsitektur yang digunakan dalam penelitian ini adalah arsitektur Xception, VGG-16, Inception V3, ResNet50 V2, DenseNet121 dan arsitektur improved model yang berasal dari penelitian Rajaraman. Hasil dari penelitian ini adalah Aristektur Xception memberikan performa yang memuaskan dengan akurasi nilai kepercayaan sebesar 87,46% dengan pembagian dataset 80% data latih dan 20% data uji, arsitektur VGG-16 dapat memberikan performa yang memuaskan dengan akurasi nilai kepercayaan sebesar 89,88% dengan pembagian dataset 90% data latih dan 10% data uji, arsitektur ResNet50 V2 memberikan performa yang memuaskan dengan akurasi nilai kepercayaan sebesar 86,31% pada pembagian dataset 90% data latih dan 10% data uji, arsitektur Inception V3 memberikan performa yang tinggi dengan hasil akurasi nilai kepercayaan sebesar 82,74% dengan pembagian dataset 90% data latih dan 10% data uji, arsitektur DenseNet121 memberikan performa yang tinggi dengan hasil akurasi nilai kepercayaan sebesar 86,89% dengan pembagian dataset 80% data latih dan 20% data uji, arsitektur improved model memberikan akurasi yang paling baik yaitu dengan nilai kepercayaan sebesar 93,16% pada pembagian dataset 80% data latih dan 20% data uji, arsitektur improved model dengan batch normalization memberikan performa yang baik dengan nilai akurasi kepercayaan sebesar 91,17% dengan pembagian dataset 80% data latih dan 20% data uji.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Komputeren_US
dc.subjectBISINDOen_US
dc.subjectBahasa Isyarat Indonesiaen_US
dc.subjectCNNen_US
dc.subjectConvolutional Neural Networken_US
dc.subjectDeep Learningen_US
dc.subjectVGG-16en_US
dc.subjectXceptionen_US
dc.subjectResNet50 V2en_US
dc.subjectInception V3en_US
dc.subjectDenseNet 121en_US
dc.subjectTransfer Learningen_US
dc.subjectMachine Learningen_US
dc.subjectImproved Modelen_US
dc.subjectBatch Normalizationen_US
dc.subjectNormalizationen_US
dc.subjectIndonesian Sign Languageen_US
dc.titleIdentifikasi Jari Tangan Manusia pada Bahasa Isyarat Abjad Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) menggunakan Metode Convolutional Neural Network (CNN)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiInformatikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Nelly Oktavia Adiwijaya S.Si., MTen_US
dc.identifier.pembimbing2Dwiretno Istiyadi S, ST., M.Komen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 12 April 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record