Hubungan Faktor Risiko Dengan Kejadian Osteoartritis Panggul di Kabupaten Jember
Abstract
Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan disabilitas. Osteoartritis dialami oleh orang yang mempunyai faktor risiko. Faktor risiko osteoartritis ada 2 yaitu faktor risiko termodifikasi dan tidak termodifikasi. Faktor risiko termodifikasi meliputi: trauma fisik, kegiatan sehari-hari, pekerjaan, dan kelainan metabolik. Adapun faktor risiko tidak termodifikasi adalah genetik, usia, dan jenis kelamin. Osteoartritis panggul merupakan osteoartritis yang jarang sekali diidentifikasi di Indonesia.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik yang memaparkan hubungan karakteristik dan faktor risiko terhadap angka kejadian osteoartritis panggul di Kabupaten Jember. Rancangan penelitian yang digunakan adalah case control dengan tujuan membuktikan faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian osteoartritis panggul. Tujuan penelitian ini mencari hubungan antara faktor risiko (jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, riwayat bekerja, postur bekerja, lama bekerja, dan durasi bekerja) dengan kejadian osteoartritis panggul di Kabupaten Jember. Analisis data berupa analisis univariat deskriptif, analisis bivariat chi square, dan analisis multivariat regresi logistik.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36, terdiri dari 18 sampel dengan osteoartritis panggul dan 18 sampel tanpa osteoartritis panggul. Variabel bebas penelitian yaitu usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, riwayat bekerja, postur bekerja, lama bekerja, dan durasi bekerja. Variabel terikat penelitian ini adalah kejadian osteoartritis panggul.
Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (52,8%), berusia <55 tahun (52,8%), memiliki indeks massa tubuh obesitas (50%), memiliki riwayat mengangkat beban berat (58,3%), berkaitan dengan postur bekerja membungkuk (63,9%), memiliki lama bekerja yang singkat (52,8%), memiliki durasi bekerja yang lama (44,4%), berprofesi sebagai ibu rumah tangga (25%) dan petani (22,2%).
Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan signifikan antara usia (p=0,019;OR=5,20), jenis kelamin (p=0,003;OR=9,10), postur bekerja (p=0,002;OR=12,57), lama bekerja (p=0,003;OR=9,10), dan durasi bekerja (p=0,018;OR=3,07) terhadap kejadian osteoartritis panggul. Hasil analisis multivariat regresi logistik dengan metode forward menunjukkan postur bekerja dan lama bekerja merupakan faktor risiko paling berpengaruh terhadap kejadian osteoartritis panggul. Kesimpulan penelitian yaitu terdapat hubungan faktor risiko (jenis kelamin, usia, postur bekerja, lama bekerja, dan durasi bekerja) dengan kejadian osteoartritis panggul di Kabupaten Jember. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian osteoartritis panggul di Kabupaten Jember yaitu postur bekerja dan lama bekerja.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]