Evaluasi Panjang Antrian pada Simpang Bersinyal Berdasarkan Pengamatan Lapangan dan Mkji 1997 (Studi Kasus: Simpang Mangli, Kabupaten Jember)

Abstract

Simpang Mangli merupakan salah satu persimpangan bersinyal di Kabupaten Jember dengan permasalahan utama lalu lintas berupa kemacetan. Diketahui kinerja simpang melalui penelitian di tahun 2019 berdasarkan pedoman MKJI 1997, pelayanan simpang Mangli berada pada LoS F dengan tundaan simpang rata-rata 91,05 det/smp. Namun, kondisi sebenarnya (eksisting) di lapangan tidak selalu selaras dengan hasil perhitungan analisis. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan evaluasi kinerja simpang bersinyal guna mengetahui perbedaan antara hasil teori MKJI 1997 dan hasil pengamatan lapangan dengan parameter panjang antrian kendaraan. Selanjutnya meninjau dari hasil analisis kinerja simpang bersinyal Mangli yang buruk, perlu dilakukan manajemen rekayasa transportasi untuk mengurai dan menurukan angka kepadatan lalu lintas yang terjadi di kawasan studi. Evaluasi kinerja dilakukan dengan uji perbedaan menggunakan Uji F (Anova) dan Uji-T SPSS (Sample T-Test). Data uji perbedaan disajikan dalam grafik dengan X adalah volume kendaraan, dan Y adalah panjang antrian di masing-masing pendekat simpang. Dari hasil uji perbedaan tersebut, secara signifikansi diatas 95% diketahui (QL) teori > (QL) lapangan. Selanjutnya hasil upaya manajemen rekayasa transportasi dengan pengendalian dan mengalihkan heavy vehilce (HV) yang melintas di simpang Mangli serta menerapkan skenario jalan layang atau fly over di kawasan studi berpeluang efektif meningkatkan pelayanan simpang menjadi LoS B – LoS C di jam-jam puncak tertentu.