dc.description.abstract | Kopi merupakan minuman yang diperoleh dari hasil seduhan biji kopi yang
disangrai dan dihaluskan sehingga menjadi bubuk kopi. Kopi merupakan salah satu
komoditas perdagangan terpenting di dunia yang telah banyak dibudidayakan di
berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Kopi termasuk ke dalam komoditas
pertanian dengan jumlah produksi terbesar keenam setelah kelapa sawit, karet, tebu,
teh dan kakao. Terdapat empat jenis kelompok kopi yang dikenal, yaitu kopi
arabika, kopi robusta, kopi liberika, dan kopi ekselsa. Aktivitas farmakologis dari
kopi yaitu mengatasi penyakit yang berhubungan dengan stress oksidatif seperti
kardiovaskular, kanker, penyakit neurodegeneratif, dan penuaan. Asam klorogenat
juga memiliki efek farmakologis dapat menurunkan kadar asam urat di dalam darah
pada penderita hiperurisemia dan sebagai antioksidan. Pada kopi terdapat banyak
kandungan senyawa kimia di dalamnya salah satunya kandungan polifenol yang
sangat tinggi yaitu berupa asam klorogenat. Senyawa fenol merupakan senyawa
yang berperan sebagai sumber antioksidan.
Pada penelitian ini dilakukan pembentukan model klasifikasi bubuk kopi
arabika, robusta, liberika, dan kombinasi menggunakan spektroskopi NIR. Data
spektrum yang didapatkan dari spektroskopi NIR tumpang tindih, maka digunakan
analisis multivariat kemometrik secara kualitatif (LDA, SVM, dan SIMCA) agar
dapat dibentuk model klasifikasi bubuk kopi. Model klasifikasi yang telah terpilih
selanjutnya dilakukan validasi silang secara internal dan eksternal. Selain itu,
dilakukan juga penetapan kadar fenol total pada bubuk kopi dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis menggunakan reagen Folin-ciocalteu dan Na2Co3.
Tujuan dilakukan penetapan kadar fenol yaitu untuk mengetahui jenis bubuk kopi
mana yang memiliki potensi sumber senyawa fenolik. Hasil dari kadar fenol total
selanjutnya dilakukan analisis statistik menggunakan SPSS 23 trial version dengan
uji One Way ANOVA dan uji lanjutan Post Hoc.
viii
Hasil dari pembentukan model klasifikasi bubuk kopi menggunakan LDA,
SVM, dan SIMCA didapatkan nilai akurasi 100%, sehingga model yang terpilih
untuk mengklasifikasikan yaitu LDA, SVM, dan SIMCA. Kemudian model yang
terpilih dilakukan validasi internal dan eksternal. Kedua validasi tersebut
mendapatkan nilai akurasi 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa model LDA,
SVM, dan SIMCA dapat mengkategorikan sampel dengan baik sesuai jenis bubuk
kopi. Hasil dari pengkategorian sampel nyata bubuk kopi masuk sesuai dengan
kategori jenis kopinya yaitu arabika, robusta, liberika, dan kombinasi dengan nilai
akurasi model LDA, SVM, dan SIMCA sebesar 100%.
Hasil penetapan kadar fenol total bubuk kopi dilakukan dengan
menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis menunjukkan bahwa kadar fenol
total bubuk kopi arabika lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya rata-rata
kadar fenolik total yaitu sebesar 18,7742 mg GAE/g serbuk. Rata-rata kadar fenol
total bubuk kopi robusta sebesar 16,0545 mg GAE/g serbuk, bubuk kopi liberika
sebesar 11,9537 mg GAE/g serbuk, dan bubuk kopi kombinasi sebesar 10,0411 mg
GAE/g serbuk. Berdasarkan uji statistik menggunakan One Way ANOVA
menunjukkan bahwa rata-rata kadar fenol bubuk kopi arabika, robusta, liberika, dan
kombinasi terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikan <0,05. | en_US |